Jumat 15 Dec 2017 15:47 WIB

Fapet Unsoed Terima Hibah Kandang dari Perusahaan Unggas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Foto: wordpress.com
Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) Purwokerto menerima hibah kandang unggas 'Closed House' dari perusahaan unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Kamis (14/12). Penyerahan kandang senilai miliaran rupiah tersebut, merupakan kelanjutan dari penandatanganan MoU antara Unsoed dan Lembaga Karya Pokphand (LKP), 15 Mei 2016 silam.

"Dengan adanya hibah ini, kami berharap bisa memudahkan mahasiswa Fakultas Peternakan Unsoed untuk praktek langsung mengenai sistem peternakan modern melalui House Closed," ujar Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Thomas Effendy.

Dia menyebutkan, selain memberikan bantuan hibah pada Closed House pada Fapet Unsoed, PT Charoen Pokphand Indonesia juga telah membangun empat unit Closed House di tiga perguruan tinggi lainnya. Antara lain di Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Hasanuddin Makassar.

Closed House untuk tempat praktik kerja lapangan mahasiswa Fapet ini, diserahkan langsung oleh Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Thomas Effendy pada Rektor Unsoed Dr Acmad Iqbal. Acara tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Riset Nasional Dr Bambang Setiadi, jajaran pimpinan dan civitas akademik Unsoed, dan Manajemen PT Charoen Pokphand Indonesia.

Thomas Effendi menyebutkan, sistem budidaya unggas dengan menggunakan sistem Closed House merupakan sistem ternak unggas yang paling mutakhir. Dalam sistem ini, pengaturan sistem sirkulasi udara dan temperatur, bisa diatur sedemikian rupa sehingga sangat ideal untuk menghasilkan ternak unggas yang berkualitas.

Menurutnya, banyak keunggulan yang didapat dengan penerapan cara berternak menggunakan sistem Closed House. Antara lain, sistem kandang yang tertutup dapat menghindari kontak ternak dengan dengan organisme lain. Dengan cara ini, kemungkinan ayam broiler yang terserang penyakit seperti flu burung bisa dihindari seminimal mungkin, dan ternak menjadi tidak mudah stres.

Keuntungan lainnya, jelas Thomas Effendy, tingkat kepadatan ayam yang diternakkan bisa lebih maksimal, pertumbuhan bobot merata dan efisiensi tenaga. "Yang lebih penting lagi, angka kematian ternak ayam juga menjadi sangat rendah," katanya

Dia berharap, dengan adanya hibah ini, mahasiswa fakultas peternakan akan memiliki sarana dan prasarana untuk melakukan riset inovasi pengetahuan di bidang pemeliharaan unggas. "Salah satu pertimbangan kita memberikan hibah pada Fapet Unsoed, karena jumlah karyawan perusahaan kami yang merupakan alumni Fapet Unsoed, tergolong cukup banyak. Mencapai 300 orang," katanya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement