REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Presiden Joko Widodo masih merahasiakan lokasi pembangunan bandar udara (Bandara) atau airport di Sukabumi. Hal ini dilakukan untuk menghindari naiknya harga lahan akibat rencana pembangunan tersebut.
"Berkaitan dengan bandara di Sukabumi saya sudah bisik-bisik dengan bupati jangan sampai bocor lokasinya ada di mana," ujar Jokowi dalam acara groundbreaking jalur ganda Bogor-Sukabumi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (15/12). Ia mengatakan jangan bertanya letak bandara yang masih dirahasiakan lokasinya.
Bila nanti disampaikan letaknya ungkap Jokowi dikhawatirkan harga lahannya mengalami kenaikan sepuluh kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dampaknya hal tersebut akan berakibat pada tidak terbangunnya pembangunan bandara tersebut.
Menurut Jokowi, proses pembebasan lahan untuk bandara akan segera dimulai dan dilakukan pada 2018 mendatang. "Saya dibisiki menhub rampungnya bandara masih pada 2020, yang penting selesai pada 2020," cetus dia.
Intinya terang Jokowi, pemerintah akan memberikan pelayanan di bidang transportasi kepada masyarakat tidak hanya jalan tol dan kereta api melainkan Sukabumi memiliki bandara. Dari target yang ditetapkan kata dia kereta api dan bandara rampung pada 2020 dan jalan tol Bocimi pada Oktober 2019.
Maka masyarakat memiliki pilihan alternatif untuk bepergian apakah naik mobil, kereta api atau pesawat semua tersedia karena pilihan itu ada, ungkap Jokowi. Pemerintah kata dia tidak ingin lagi waktu tempuh Bogor-Sukabumi mencapai enam jam.
Bahkan ujar Jokowi, dari Bandara Soekarno-Hatta ke Sukabumi memakan waktu selama delapan hingga sembilan jam. Kondisi ini dinilainya sangat keterlaluan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menambahkan, pemerintah memang masih merahasiakan lokasi pembangunan bandara di Sukabumi. "Masih rahasia tapi bergeser karena tempat yang lama ada tower Sutet namun tidak akan diberitahu," cetus dia.
Marwan menerangkan, direktur bandara yang mengetahui secara teknis untuk penentuan lokasi bandara. Awalnya kata dia pemkab menawarkan lokasi Citarate, Kecamatan Surade di selatan Sukabumi yang paling aman.
Namun kata Marwan, presiden tidak mau karena ingin lokasi bandara dekat dengan Kota Sukabumi. Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz menambahkan pembangunan bandara di Citarate tidak menumbuhkan perekonomian baik kota maupun Kabupaten Sukabumi.
"Sehingga saya menyampaikan ke presiden agar lokasi pembangunan bandara dekat dengan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi," ujar Muraz. Harapan ini kata dia didengar oleh presiden yang akan membangun bandara dekat dengan Kota Sukabumi.