REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Banda Aceh berencana membangun pembangkit listrik tenaga sampah untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Ibu Kota Provinsi Aceh tersebut. Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan pembangkit listrik itu nantinya dibangun di lokasi tempat pembuangan sampah di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja.
"Untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah ini, pemerintah kota menggandeng perusahaan dari India. Nota kesepakatan kerja sama sudah ditandatangani," kata Aminullah Usman, Jumat (15/12).
Wali Kota menyebutkan, pembangkit listrik tersebut nantinya memanfaatkan gas metana yang berasal dari tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir sampah Gampong Jawa yang sudah beroperasi sejak lebih dari 30 tahun lalu. Pembangunan pembangkit listrik tersebut mulai dilaksanakan setelah lokasi pembuangan akhir sampah dipindahkan dari Gampong Jawa ke Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, ungkap mantan Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Aceh tersebut.
"Kami belum bisa pastikan kapan pembangunannya terealisasi. Namun, pembangunan pembangkit listrik akan dilakukan setelah lokasi pembuangan sampah dipindahkan ke TPA Regional Blang Bintang, Aceh Besar," kata Wali Kota.
Terkait kapasitas produksi pembangkit listrik tenaga sampah tersebut, Aminullah Usman mengaku belum mengetahuinya. Kapasitas produksi baru bisa diketahui setelah dilakukan survei oleh perusahaan dari India tersebut.
"Kapasitas produksinya baru akan diketahui setelah mitra kerja yakni perusahaan dari India itu melakukan survei. Pemerintah kota berharap proyek ini segera terealisasi, sehingga bisa membantu kebutuhan listrik masyarakat Kota Banda Aceh," kata Aminullah Usman.