REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPD Partai Golkar Jawa Barat optimistis Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan mengabulkan usulan agar DPP mencabut dukungan untuk M Ridwan Kamil (Emil) sebagai kandidat calon gubernur Jabar 2018.
"Saya sangat optimistis (Airlangga Hartanto) akan mengabulkan rekomendasi ini," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah di Sekretariat DPD Partai Golkar Jawa Barat, Jalan Maskumambang Kota Bandung, Jumat (15/12).
(Baca: Pimpinan Ponpes Cipasung Ingin Ridwan Kamil Pilih Uu)
Ketika ditanyakan apakah dengan adanya hasil rapat pleno DPD Partai Golkar yang menghasilkan rekomendasi pencabutan dukungan untuk Emil di Pilgub Jawa Barat 2018 berarti Partai Golkar mengucapkan "good bye" untuk sosok Ridwan Kamil, Ade Barkah mengiyakan hal tersebut.
"Good bye untuk RK (Ridwan Kamil), sepertinya begitu, 99 persen begitu," ujar dia.
Menurut dia, sejak DPP Partai Golkar di bawah komando Setya Novanto memberikan dukungan untuk Emil sebagai kandidat Cagub Jabar, sosok Wali Kota Bandung tersebut belum pernah bersilaturahmi dengan jajaran kader dan pengurus DPD Partai Golkar Jawa Barat.
"Belum pernah ke sini Emil, sampai saat ini, ini yang jadi persoalan, padahal Kang Dedi Mulyadi itu orangnya fair-fair saja, tapi yang bersangkutan (Emil) tidak sowan atau tidak pernah datang ke sini," kata dia.
Oleh karena itu usai menggelar rapat pleno pada Jumat sore, DPD Partai Golkar Jawa Barat meminta DPP Partai Golkar untuk mencabut dukungan bagi M Ridwan Kamil atau Emil sebagai kandidat calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018 dan mengembalikan dukungan tersebut kepada Dedi Mulyadi sesuai hasil rapimda partai tersebut beberapa waktu lalu.
"Rapat pleno hari ini juga memutuskan bahwa DPD Partai Golkar Jabar menolak terhadap rekomendasi yang sudah dikeluarkan oleh DPP dan memohon untuk segera menerbitkan rekomemdasi yang baru kepada Kang Dedi Mulyadi," kata dia.
Menurut dia, surat usulan dari DPD agar DPP Partai Golkar mencabut dukungan untuk Emil di Pilkada Jawa Barat 2018 sedang dibuat oleh pihaknya dan akan segera dikirimkan secepatnya ke DPP.
"Saya segera sampaikan, kebetulan hari Senin ada rapimnas dan suratnya sedang dibuat dan Senin akan kami sampaikan, kemudian tadi disepakati oleh pengurus bahwa hasilnya ini mengikat tidak bisa ditawar-tawar lagi," kata dia.
Ia menjelaskan selain hasil rapimda alasan DPD Partai Golkar mendesak DPP mencabut dukungan untuk Emil di Pilgub Jawa Barat 2018 karena sosok Wali Kota Bandung tersebut yang tidak seiring sejalan dengan kader Partai Golkar di Jawa Barat.
"Karena selama ini, setelah mendapat rekomendasi pasangan dari DPP, Pak RK (Ridwan Kamil) dan Mas Daniel ini bagaikan air dan minyak dengan para kader Golkar di daerah.
"Jadi bagaimana pun kami sudah mencoba menjalankan rekomendasi DPP tetapi penolakan yang diputuskan di pleno hari ini adalah dari kader-kader di daerah," kata dia.
Penolakan terhadap keputusan DPP yang merekomendasikan Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat 2018, lanjut dia, ditunjukkan oleh para Ketua Partai Golkar di tingkat desa hingga kecamatan.
"Itu bisa dilihat sendiri lah, mereka berbondong-bondong ke DPP ngaji yasin, shalawatan di sana tanpa dibiayai. Itu murni dari mereka, nah ini kami mengetuk DPP agar membuka mata bahwa kondisi di lapangan seperti itu," kata Ade.