REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat (Jabar) menyampaikan status peringatan dini potensi tsunami di wilayah selatan Jabar dicabut, sehingga warga dapat kembali menempati rumahnya masing-masing. "Status tsunami sudah dicabut," kata Ketua Basarnas Jabar, Slamet Riyadi melalui telepon seluler, Sabtu (16/12) dini hari.
Ia menyampaikan, ancaman bahaya dampak bencana alam tetap menjadi perhatian untuk diwaspadai agar tidak menimbulkan korban jiwa. "Tim dari Basarnas tetap siaga, memastikan situasi semoga aman kondusif," katanya.
Riyadi mengimbau, masyarakat untuk tetap tenang, dan tidak mudah percaya terhadap berbagai informasi yang sumbernya tidak jelas. Masyarakat yang membutuhkan bantuan pertolongan, kata dia, dipersilakan menghubungi nomor 115 ke pusat komunikasi. "Bilamana ada yang membutuhkan pertolongan dapat menghubungi call center Basarnas 115," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Alfian, menambahkan, BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami pascagempa bumi Tasikmalaya yang terjadi Jumat pukul 23.47 WIB. "Informasi peringatan dini tsunami berakhir ini juga sudah kami sampaikan ke seluruh anggota kami di lapangan," katanya.
Ia menyampaikan, warga dipersilakan kembali menempati rumahnya masing-masing yang berada di pesisir pantai Tasikmalaya. Alfian juga mempersilakan bagi warga yang tetap ingin bertahan di tempat evakuasi dengan alasan belum tenang karena khawatir akan terjadi gempa susulan maupun tsunami. "Kita tidak mewajibkan masyarakat ada di tempat evakuasi, karena peringatan dini tsunami sudah dinyatakan berakhir," katanya.