Sabtu 16 Dec 2017 11:02 WIB

Bank Indonesia Mendukung Program OK-Otrip

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Bus Transjakarta
Bus Transjakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan DKI Jakarta, Doni P Joewono menyatakan BI sangat mendukung OK-otrip yang telah di soft launching oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Pemerintah DKI Jakarta kini sedang menyiapkan mesin tap untuk angkutan kota yang terintegrasi dengan program One karcis One trip (OK Otrip).

"Pemprov DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan BI Pusat. Pada prinsipnya BI mendukung karena program itu non tunai dan bisa mengefisiensi sistem transportasi moda," ujar Doni di Kantor BI Solo, Jumat (15/12).

OK-Otrip dengan perencanaannya dapat digunakan untuk berbagai moda transportasi yang terintegrasi dengan PT Transjakarta. Masyarakat hanya perlu membayar lima ribu rupiah kemanapun pergi selama kurun waktu tiga jam.

Bagi BI yang terpenting adalah sudah menggunakan uang elektronik dengan chip base. BI mempersyaratkan Secure Asses Modul (SAM) Multy apply yang bisa interkoneksi dengan bank lain. "Kemarin kami sempat melaunching gerbang pembayaran nasional, di mana kita mau menginterkoneksi dengan bisa satu edisi untuk semua kartu," ujar Doni.

BI mendukung apapun yang pembayarannya non tunai dan memiliki kefisienan. Doni berharap nantinya dapat melibatkan moda transportasi yang lebih banyak dan besar. Ke depannya ia memperkirakan akan ada integrasi dan ada satu lembaga yang mengatur mengenai integrasi moda ini.

"Lembaga itu besar bisa saja lembaga itu join dengan pemprov DKI, dengan KAI, atau BPJT atau yang lain," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement