REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta pada Jumat (15/12) malam. Akibat bencana ini banyak warga yang menjadi korban, rumah warga roboh, dan beberapa bangunan publik mengalami kerusakan.
Berdasarkan laporan BPBD, akibat gempa bumi tersebut setidaknya dua orang yang meninggal dunia, salah satunya adalah Mbah Siti Aminah (85 tahun). Korban lansia ini tinggal di Kelurahan Sugih Waras, Kecamatan Pekalongan Timur, Pekalongan.
Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zaka yang meninjau lokasi, Sutopo Priyohartono mengatakan bahwa Mbah Siti meninggal karena tertimpa tembok rumahnya yang roboh. Pasalnya, saat itu Mbah Siti sedang tidur.
"Tadi malam, Mbah Siti sedang tidur dan tidak sempat menyelamatkan diri saat tembok rumahnya tiba-tiba roboh akibat tertimpa pembatas kebun yang ambruk," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (16/12).
Karena itu, Rumah Zakat pun memberikan bantuan uang duka untuk keluarga Mbah Siti yang bukan saja kehilangan anggota keluarganya tapi rumahnya juga rusak akibat digoyang gempa. "Semoga bisa sedikit meringankan beban mereka," ujar Sutopo.
Untuk membantu evakuasi dan mendistribusikan bantuan kepada korban lainnya, tim Relawan Rumah Zakat juga telah diberangkatkan menuju Tasikmalaya pada Sabtu (16/12) pagi. Karena, Tasikmalaya merupakan daerah terdampak gempa paling parah.
Daerah terdampak gempa lainnya yaitu di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes dan Banjarnegara. "Kami memberangkatkan relawan dari Bandung juga untuk membantu penanganan bencana di Tasikmalaya," kata Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda.
Rumah Zakat mengajak kepada masyakat untuk turut berbagi dan peduli kepada korban bencana, sehingga beban korban menjadi lebih ringan. Bagi masyarakat yang ingin membantu, Rumah Zakat menyediakan rekening donasi berikut: