Sabtu 16 Dec 2017 19:29 WIB

Jokowi Minta Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor Jaga Toleransi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo berharap agar semua Muslim bisa menjaga toleransi yang diajarkan agama Islam. Toleransi menjadi hal utama agar Muslim di Indonesia dan masyarakat yang memegang keyakinan lain bisa hidup rukun berdampingan.

Harapan itu pun disampaikan kepada sekitar 20.000 pemuda islam yang tergabung dalam PP Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor yang hadir dalam acara Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (16/12).

Jokowi mengatakan, semangat kebangsaan adalah pondasi bagi kemajuan banga Indonesia. Untuk itu perlu semangat kebangsaaann, jiwa keindonesiaan, dan kekokohan dalam menjaga negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) dalam setiap hati para pemuda Indonesia.

Negara ini, lanjut Jokowi, adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Negara ini banyak dijadikan contoh karena persatuan, karena ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariah. Toleransi yang ada di Indonesia pun kemudian dijadikan contoh bagi negara-negara muslim di belahan dunia lain.

"Indonesia adalah contoh toleransi, contoh kegotongroyongan. negara kita Indonesia adalah sumber inspirasi bagi negara muslim dan negara Islam," kata Jokowi.

Presiden mencotohkan, buruknya toleransi akan membawa bencana bagi sebuah negara. Salah satunya terjadi di negara Afghanistan. Perpecahan di sana berlangsung dalam waktu yang cukup lama lebih dari 40 tahun, dan hingga kibi peperarangan di negara tersebut masih belum usai.

Dia juga mengingatkan, bahwa puluhan ribu pemuda Islam dari PP Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor merupakan penurus para pendahulu yaitu Kiai Haji Hasyim Ashari dan Kiai Haji Ahmad Dahlan. Semangat juang kedua kiai ini harus terus dilestarikan sehingga menjadikan negara Indoensia yang rahamatan lil alamain.

"Saudara-saudara adalah pewaris darah juang para ulama dalam mengembangkan Islam nusantara, mengembangkan Islam berkemajuan, dan memperkuat Islam Indonesia," ujar Jokowi.

Menurutnya, toleransi yang saat ini mencermimkan Indonesia berhasil membawa kebaikan bagi masyarakat muslim dan memberikan berbagai bantuan untuk negara lain. Contoh nyata adalah bantuan yang selama ini diberikan untuk masyarakat di Rakhine State, Myanmar.

Bantuan itu dilakukan bahkan sebelum dunia luas ikut memberikan atensi atas konflik di daerah Rakhine. Hal lain adalah bantuan sosial kepada Palestina yang menjadi menjadi bentuk nyata kekuatan toleransi masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, Jokowi juga meminta agar para pemuda Ansor dan Kokam Pemuda Muhammadiyah bisa bersaing dalam peran global. Muslim Indonesia harus semakin kuat membangun diri masing-masing, meningkatkan kapasitas, meningkatkan daya saing untuk masuk ke dunia kerja, meningkatkan kemampuan kewirausahaan saudara, meningkatkan kreativitas dan inovasi untuk membantu umat.

"Dan pemerintah selalu siap mendukung langkah-langkah mulia yang saudara dilakukan. Dengan cara itu Indonesia akan menjadi negara yang besar," pungkasnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement