REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara soal hilangnya nama dia dalam dakwaan tersangka kasus korupsi KTP-elektronik (KTP-el) Setya Novanto. Ia pun mengaku siap untuk datang jika ada panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Yang menulis (dakwaan) kan bukan saya. Mungkin soal pembuktian dan alat buktinya ya. Saya tidak tahu, yang tahu kan mereka (KPK). Saya kan cuma disebut," ungkap Ganjar di sela acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar PDIP di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (16/12).
Sebelumnya, Kuasa hukum terdakwa kasus korupsi KTP-el Setya Novanto, Firman Wijaya, mendatangi KPK. Kedatangannya itu bertujuan untuk mengonfirmasi terkait dakwaan kliennya, yang tidak mencantumkan sederet nama politisi PDI Perjuangan (PDIP), salah satunya Ganjar Pranowo. Padahal, dalam dakwaan sebelumnya untuk terdakwa, Irman dan Sugiharto, ketiga nama tersebut disebutkan.
Ganjar pun kemudian mengaku siap bila ada panggilan lagi dari KPK. Kapan pun panggilan itu dilakukan, ia akan datang dan akan menjelaskannya satu persatu.
"Kapan saja siap. Wong saya waktu itu pimpinan komisi harus bertanggung jawab dong. Kita siap-siap saja, sangat transparan soal itu," kata dia.
"Saya akan datang terus dan akan menjelaskan satu per satu. Ini soal integritas, kalau soal integritas, saya berani bertaruh soal itu," ujar Ganjar melanjutkan.