REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya bencana gempa bumi pasca-gempa Tasikmalaya di Jawa Barat.
"Frekuensi dan intensitas bencana terus meningkat jenisnya yang mendominasi bencana hidrometeorologi," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei saat kunjungannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/12).
Ia menuturkan, ancaman potensi bencana belum selesai setelah terjadinya gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter yang berlokasi di Barat Daya Tasikmalaya, Jumat (15/12) malam. Potensi akan terjadinya bencana itu, kata dia, harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah, khususnya masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pada musim hujan.
BNPB, lanjut dia, akan terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengawasi ancaman potensi gempa.
"Analisis pertama akan koordinasi ke BMKG, mereka yang berwenang," katanya.
Ia menyampaikan, kedatangannya ke Tasikmalaya untuk mewakili pemerintah pusat sekaligus menyampaikan akan memberikan perhatian terhadap daerah yang terdampak gempa. Menurut dia, masyarakat yang menjadi korban bencana gempa perlu mendapatkan dorongan moral dengan adanya kehadiran perwakilan dari pemerintah.
"Mewakili pemerintah pusat untuk secara langsung lihat dampak gempa semalam, jadi sementara prioritas penanganan terhadap masyarakat terdampak," katanya.