REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Pelatih Udinese Massimo Oddo mengatakan timnya melakukan perubahan taktik untuk mengakhiri rekor tak terkalahkan Inter Milan pada Serie A. Udinese memberikan Inter kekalahan pertama Serie A musim ini ketika mereka bertandang ke Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Sabtu (17/12).
Dia mengatakan pada pertandingan tersebut yang berakhir 3-1 itu, Udinese memanfaatkan serangan balik. “Memang benar kami sering mengandalkan serangan balik tapi melawan tim seperti Inter, itu adalah taktik yang bijak,” kata dia kepada Sky Sport Italia, dilansir dari Football Italia, Ahad (17/12).
Perubahan ini dilakukan setelah upaya Udinese menekan Nerazzurri tidak berbuah gol pada babak pertama. “Kami bisa masuk ke pertahanan mereka lebih dalam setelah istirahat dan memanfaatkan pemain depan kami untuk menyerang dengan cepat,” kata dia.
Penyerang tim tamu, Kevin Lasagna, membuka keunggulan Udinese namun striker Inter, Mauro Icardi, berhasil menyamakan kedudukan. Namun, Udinese memperbesar keunggulan melalui penalti Rodrigo De Paul dan tendangan Antonin Barak.
"Kami tampil jauh lebih baik di babak kedua dibandingkan babak pertama tapi Inter juga tampil dengan baik sehingga menyebabkan kami menghadapi beberapa masalah. Karena itu, kami berusaha meningkatkan permainan kami perlahan-lahan,” ujar Oddo.
Oddo pun mengaku senang karena kemenangan ini merupakan buah kerja keras selama satu pekan terakhir. "Kami bekerja seminggu penuh menuju kemenangan, jadi ketika Anda mencapai tujuan itu, itu berarti Anda telah berhasil dengan baik dan keberuntungan juga ada di pihak Anda," ujar dia.
Oddo dipecat oleh Pescara musim lalu. Namun, sejak menggantikan Gigi Del Neri, dia berhasil mengubah Udiense dengan raihan empat kemenangan di Serie A dan Coppa Italia. "Saya selalu mengatakan bahwa pelatih harus menemukan tim untuk pemainnya dan bukan sebaliknya,” kata dia.
Dia menjelaskan Udinese merupakan tim yang berbeda dari tim yang diarsitekinya di Pescara. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Udinese memiliki kekuatan fisik dan stamina, yang bisa dimanfaatkannya dengan baik.
"Saya mencoba menempatkan pemain saya dalam situasi terbaik untuk tampil. Bukan hanya sistem yang menentukan, namun juga konsep sepak bola dan pergerakan, baik ketika memegang bola maupun tidak,” kata dia.
Menurut dia, cara itu bisa membuat tim lebih fokus untuk membangun soliditas dan kepercayaan. "Saya tidak memiliki pemain yang bisa melakukan serangan balik di Pescara, jadi saya tidak bisa meminta mereka bermain seperti itu. Ketika itu, kami harus berusaha masuk ke area penalti lawan,” kata dia.
Para pemain Udinese merayakan kemenangan atas Inter Milan 3-1. (EPA-EFE/MATTEO BAZZI)