REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih menghitung dampak akibat gempa bumi yang mengguncang selatan Pulau Jawa, Sabtu (15/12) malam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah kerugian belum dihitung. "Belum," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (17/12).
Namun, BNPB telah mencatat kerusakan rumah dan infrastruktur di delapan kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, hingga Kabupaten Sukabumi. Tercatat, 77 kerusakan rumah terjadi di kecamatan yang berada di delapan kabupaten/kota tersebut.
Kemudian total 101 kerusakan rumah terjadi desa di delapan kabupaten/kota tersebut. Kemudian total rumah yang rusak ringan di delapan kabupaten sebanyak 565, total rumah rusak sedang 447, dan total rusak berat 227. "Total kerusakan rumah sebanyak 1.239 di delapan kabupaten/kota," ujar Sutopo.
Sementara, kerusakan sarana dan prasarana di delapan kabupaten/kota yaitu total 10 sekolah dasar (SD), satu sekolah menengah pertama (SMP), dan empat sekolah menengah atas (SMA). Kemudian enam tempat ibadah rusak, dua kantor/gedung, 10 madrasah, satu aula, dan satu rumah sakit mengalami kerusakan.
Sutopo menambahkan, kabupaten yang sudah menetapkan tanggap darurat adalah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran. "Hari ini kepala pelaksana sedang mengadakan rapat dengan Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Bupati Ciamis," ujarnya.