REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Prototipe kedua jet penumpang C919 buatan Cina diluncurkan untuk melakukan ujo coba penerbangan di Shanghai, Ahad (17/12). Ini menjadi satu langkah maju dalam ambisi negara tersebut untuk masuk ke pasar jet global.
Sebanyak enam prototip akhirnya akan melakukan uji terbang. Pada tahap ini, pengujian mesin menjadi fokus khusus.
"Tujuannya adalah untuk melakukan uji coba penerbangan jarak jauh lainnya pada akhir Januari," kata Chief Engineer Wang Wei dilansir Reuters. Ia menambahkan, lebih dari 1.000 tes akan dilakukan.
Pesawat berbadan sempit itu akan bersaing dengan Boeing 737 dan Airbus As20 merupakan simbol ambisi Cina untuk menembus pasar jet penumpang gllobal. Diperkirakan pasar ini bernilai 2 triliun dolar AS 20 tahun ke depan.
C919 melakukan penerbangan perdananya pada 5 Mei setelah banyak penundaan. Analis telah mempertanyakan periode yang panjang antara uji penerbangan sebelumnya.
Pesawat ini menyelesaikan penerbangan jarak jauh pertamanya pada 10 November, terbang selama hampir 2,5 jam dari Shanghai ke Xian. Jarak kedua kota tersebut mencapai lebih dari 1.300 kilometer (km) dan mencapai ketinggian 7.800 meter.
Commercial Aircraft Crop of China Ltd (COMAC) menyebut penerbangan perdana sebagai tonggak sejarah yang menandai perpindahan pesawat ke fase sertifikasi kelaikan udara. COMAC bertujuan mendapatkan sertifikasi pesawat dari regulator Cina serta regulator keselamatan penerbangan Eropa yang disepakati pada April untuk memulai proses sertifikasi.
Pesawat tersebut memiliki puluhan pelanggan yang telah memesan dan melakukan komitmen untuk 785 jet.