REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I Partai Golkar Jawa Barat mengaku kaget dengan keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar yang mencabut dukungan terhadap calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Kami juga baru menerima (surat pencabutan dukungan) tadi sore, kami juga masih kaget," kata Ketua Badan Pengendali Pemenangan Pemilu (Bappilu), M Qudrat Iswara, di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/12). (Baca: Wasekjen Golkar Benarkan Pencabutan Dukungan Ridwan Kamil)
Terkait alasan DPP Partai Golkar mencabut dukungan tersebut, Iswara menilai DPP yang lebih tahu karena hal itu menjadi kewenangan DPP. Sebelumnya DPD I Jawa Barat telah mengirimkan surat kepada Ridwan Kamil yang menjelaskan bahwa kader menunggu calon wakil gubernur yang mendukung Ridwan Kamil. Namun hingga hari ini, tidak juga ada kejelasan.
Padahal kalau menghitung sampai ke hari pendaftaaran tinggal tersisa kurang lebih 18 hari lagi. Sementara Emil belum menjalin komunikasi, koalisi partai, dan deklarasi. Iswara juga mengaku belum berkomunikasi dengan partai mana pun. Namun ia berharap akan ada koalisi besar.
"Dari aturan, Golkar punya 17 kursi sedangkan menurut aturan mensyaratkan harus 20 kursi. Jadi kita membutuhkan tambahan 3 kursi. Syukur-syukur ada koalisi besar," ungkapnya.