REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta PSSI lebih gencar mendorong kemajuan sepak bola perempuan. Itu dikatakan Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto saat membuka gelaran turnamen Piala Bengawan 2017 di Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Kemenpora menilai, PSSI sebagai induk sepak bola belum punya kerangka yang jelas buat sepak bola perempuan. Padahal sepak bola perempuan juga menjadi salah satu nomor olahraga unggulan di sejumlah ajang dunia.
"Selepas ini Kemenpora sangat berharap PSSI lebih peduli lagi untuk kepentingan sepak bola wanit agar lebih diperhatikan," kata Gatot dalam rilis resmi yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (17/12).
Gatot menjadi perwakilan pemerintah membuka Piala Bengawan 2017. Gelaran tersebut, merupakan turnamen sepak bola perempuan yang diinisiasi sejumlah wartawan sepak bola di Jakarta dengan nama Kaukus Anak Gawang (KAG). Mereka selama ini mengkampanyekan sepak bola perempuan.
Gelaran Piala Bengawan tahun ini, merupakan yang ketiga kalinya. Tahun ini, ada sekitar delapan tim sepak bola perempuan dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jateng.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Piala Bengawan 2017 masih mengambil tempat di Stadion Sriwedari, Surakarta. Lewat turnamen ini, Gatot mengharapkan langkah maju perkembangan sepak bola.
Pada Asian Games 2018 nanti, Indonesia sebagai tuan rumah juga menghadirkan sepak bola perempuan. Sayangnya, Gatot menilai timnas sepak bola perempuan bentukan PSSI punya kerangka rekrutmen yang tak jelas. Baru-baru ini, PSSI menggelar Piala Pertiwi 2017. Tetapi, Gatot menilai Piala Pertiwi tersebut masih kurang sosialisasinya.
Adapun Piala Bengawan, menurut dia, pun seharusnya mampu menjadi ajang pemanasan menjelang Asian Games. Kemenpora berharap ada keberlanjutan dalam event-event sepak bola perempuan ini.