REPUBLIKA.CO.ID, LIBREVILLE -- Dua orang wartawan National Geographic asal Denmark diserang oleh seseorang dengan menggunakan pisau saat keduanya berada di ibu kota Gabon, Libreville.
"Dua wartawan untuk National Geographic itu saat itu sedang berada di pasar yang populer untuk souvenir turis pada Sabtu, ketika seorang warga Niger yang tinggal di Gabon menerjang mereka dengan pisau itu," kata Menteri Pertahanan Etienne Kabinda Makaga dalam sebuah pernyataan di televisi Gabon.
Setelah ditangkap, seorang tersangka yang berusia 53 tahun, yang telah tinggal di Gabon selama dua dekade, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia melakukan serangan balas dendam terhadap Amerika Serikat karena mengakui ibu kota Israel sebagai Yerusalem.
"Investigasi yudisial segera dilakukan di kantor jaksa penuntut umum Libreville untuk menentukan apakah tindakan penyerang merupakan aksi terisolasi atau konspirasi," kata Makaga.
Gabon yang kaya minyak memiliki populasi Muslim kecil yang sebagian besar terdiri dari pekerja asing, walaupun jumlah yang tepat tidak diketahui. Negara ini biasanya tidak dianggap sebagai negara berisiko tinggi untuk kekerasan berbasis agama.