REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komitmen Danone Aqua dalam melaksanakan tanggung jawab perusahaan di bidang pemberdayaan masyarakat melalui program peningkatan ekonomi masyarakat dengan mengandeng berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta. Danone Aqua menggandeng Pondok Pesantren (Ponpes) Shirojuttholibin yang berada di Kampung Kubang Babakan Sari Kecamatan cidahu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Kerja sama ini untuk membantu peningkatan ekonomi berbasis santri. Santri tak hanya disiapkan dan didik menjadi seorang kyai, mubaligh atau pemuka agama, namun santri juga akan mendapat bekal ilmu ekonomi saat mereka menyelesaikan pendidikannya di pesantren.
"Kerjasama ini sangat baik untuk bekal santri dimasa depan. Pengajar di ponpes memberikan bekal ilmu agama dan kami menambahnya dengan pemahaman di bidang ekonomi kemasyarakatan melalui peternakan dan pengolahan pupuk kompos," ujar Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo dalam rilisnya, Ahad (17/12).
Karyanto menjelaskan, program ini merupakan program integrasi mulai dari hulu ke hilir di antaranya melalui program peternakan domba sehat, pengolahan kompos, dan pertanian organik. Program yang dimulai sejak 2016 ini sangat terlihat positif perkembangannya sehingga ditahun 2017 dikembangkan juga program budidaya ikan lele dan pengelolaan biogas dari kotoran ternak domba.
Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin menambahkan, tujuan dari program ini adalah untuk menumbuh kembangkan jiwa wirausaha di kalangan santri sehingga harapan ke depannya lulusan pesantren ini dapat bekal pengetahuan dan keterampilan wirausaha.
"Program ini dapat bermanfaat bagi santri shirojuttholibin khususnya umumnya bagi masyarakat kubang Desa babakanpari sehingga ke depannya dapat tumbuh usaha-usaha lokal yang mandiri dan berkelanjutan," kata Arif.
Pimpinan Ponpes Shirojuttholibin, Ustaz Rosyad menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Danone Aqua yang telah peduli membantu santri dalam pemberdayaan ekonomi. ”Alhamdulillah dombanya sudah berkembang dari 21 ekor menjadi 31 ekor dan ikan lelenya sudah berkembang biak dengan pesat," ujarnya.
Selain itu dari pengolahan kompos juga dimanfaatkan untuk pupuk tanaman sayuran organik di kebun santri. "Alhamdulillah dari hasil panennya dapat meningkatkan pola gizi santri dan sedikit menambah penghasilan dengan dijualnya produk sayuran,” ungkap ustad Rosyad.
Danone Aqua juga membantu program peningkatan akses air bersih yang higienis dan sanitasi lingkungan melalui pembangunan unit mandi, cuci dan kakus (MCK), pengelolaan sampah dan penerapan pola hidup bersih dan sehat.
Tak hanya Ponpes Shirojuttholibin, Danone Aqua juga menggandeng Ponpes Al-Amin, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi melakukan Program Konservasi Terpadu “Gunung Salak Lestari “, dengan melakukan penanaman 50 ribu pohon keras jenis jabon dan puspa. Pohon-pohon tersebut ditanam disebar dibeberapa titik kawasan lahan kritis. Terutama dikawasan lahan kritis di Desa Cidahu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.