REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Penjaga pantai Libya telah menyelamatkan lebih dari 250 migran ilegal yang berusaha meninggalkan negara Afrika Utara dengan kapal kecil untuk menuju ke Italia. Tepi barat Libya adalah titik keberangkatan utama bagi para migran terutama dari negara-negara sub-Sahara yang melarikan diri dari kemiskinan dan konflik untuk menuju Eropa.
Kedatangan migran ilegal ke Italia telah turun sejak Juli dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini karena pemerintah yang didukung PBB di Tripoli, berhasil mengurangi angka penyelundupan manusia di kota Sabratha di sebelah barat ibukota. Hal ini telah mendorong perdagangan lebih jauh ke timur, dengan penjaga pantai mencegat beberapa kapal di lepas pantai dekat Qaraboulli dan Zliten, dua kota berada di sebelah timur Tripoli.
"Pasukan angkatan laut berhasil mrnelamatkan migran ilegal termasuk wanita, anak-anak dan laki-laki. Mereka berasal dari berbagai negara sub-Sahara dan Arab," kata Kapten Abdulhadi Fakhal
Ia mengatakan migran ilegal tersebut diselamatkan dari kota Qaraboulli dan Zliten. Libya telah jatuh ke dalam kekacauan sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011 dalam sebuah pemberontakan yang didukung oleh NATO. Sebuah kesepakatan pemerintah Nasional yang didukung PBB di Tripoli telah berusaha menguasai wilayah tersebut.