REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/12), dibuka melemah tipis sebesar 7,73 poin setelah bergerak menguat pada perdagangan sebelumnya.
IHSG BEI dibuka melemah 7,73 poin atau 0,13 persen menjadi 6.111,68, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,97 poin (0,19 persen) menjadi 1.028,12.
"Mengawali awal pekan, IHSG bergerak dalam rentang konsolidasi wajar dengan kecenderungan melemah setelah mencatatkan rekor tertingginya pada akhir pekan lalu (15/12)," kata analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Senin (18/12).
Kendati demikian, lanjut William Surya Wijaya, pelemahan relatif terbatas ditunjang oleh data ekonomi nasional yang positif, kondisi itu akan menjaga minat investor terhadap saham-saham di dalam negeri masih baik untuk diakumulasikan.
"Data yang telah diumumkan mencerminkan kondisi fundamental perekonomian kita masih kuat, itu tentunya akan memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG ke depan," katanya.
Badan Pusat Statistik menyatakan nilai neraca perdagangan Indonesia pada November 2017 mengalami surplus 0,13 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya, yang dipicu antara lain oleh surplus nonmigas 1,09 miliar dolar AS. Sementara itu, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate tetap sebesar 4,25 persen.
Sementara itu,Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa secara teknis, sinyal IHSG untuk mengalami apresiasi masih terkonfirmasikan menyusul data ekonmi yang positif.
"Masih adanya optimisme pasar terhadap ekonomi Indonesia membuka peluang bagi IHSG untuk menguat ke depannya," kata Nico Omer.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 267,59 poin (1,19 persen) ke 22.820,81, indeks Hang Seng menguat 163,59 poin (0,57 persen) ke 29.011,70 dan Straits Times menguat 0,81 poin (0,02 persen) ke posisi 3.417,75.