Senin 18 Dec 2017 13:19 WIB

BMKG: 93,2 Persen Wilayah di Indonesia Masuki Musim Hujan

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, sebanyak 93,2 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan pada Desember 2017. "Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan sementara 6,7 persen masih musim kemarau, ini sifatnya sangat lokal," kata Dwikorita pada konferensi pers di Jakarta, Senin (18/12).

Dia menjelaskan, wilayah yang masih mengalami kemarau yaitu beberapa wilayah di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi dan Maluku. Dwikorita mengatakan, puncak musim hujan pada Desember 2017 terjadi di wilayah Sumatra dan Kalimantan.

Sementara, untuk wilayah Indonesia lainnya akan mengalami puncak musim hujan pada Januari dan Februari 2018, dengan rincian pada Januari diprediksikan akan terjadi di wilayah Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Sedangkan wilayah lainnya diperkirakan akan terjadi pada Februari.

"Khusus untuk wilayah Papua terutama bagian tengah di sekitar pegunungan Jayawijaya, puncak musim hujan diprediksikan terjadi pada Januari 2018," tambah dia.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat dan semua pihak untuk mewaspadai berbagai potensi, dampak maupun risiko akibat curah hujan yang tinggi pada musim hujan ini. Dampak yang sering muncul pada musim hujan yaitu terjadinya genangan, banjir, tanah longsor, angin kencang dan gelombang laut yang tinggi.

"Masyarakat dan sektor terkait diharapkan bersiap menghadapi puncak musim hujan," ujar Dwikorita.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement