REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen DPP PDIP Eriko Sotarduga tidak menampik harapan berkoalisi dengan Partai Golkar di Pilgub Jabar 2018. Menurut dia, setelah Golkar mencabut dukungan untuk Ridwan Kamil (Emil), perkembangan dinamikanya menjadi sangat menarik. Dia mengakui, kendati bisa mengusung calon sendiri dengan 20 kursi DPRD, PDIP berharap bisa berkoalisi dengan partai lain, termasuk bersama Partai Beringin.
"Walaupun bisa memajukan calon sendiri, tentu kita berharap bersama partai lain, bersama Partai Golkar untuk bersama-sama bekerja sama untuk memilih pemimpin yang tepat untuk masyarakat Jawa Barat kan yang mempunyai peluang untuk menang itu yang memang memungkinkan seperti itu," kata dia, Senin (18/12).
Dia juga mengakui sejak awal kemungkinan koalisi dengan Golkar sangat besar. Tetapi, apabila Golkar kemudian menetapkan calonnya sendiri, bisa berbeda cerita. "Siapa yang dicalonkan Golkar kan kita juga belum tahu, itu kan masih perkiraan dan Golkar juga belum mengeluarkan surat kan? Tentu kita berkomunikasi lebih lanjut untuk mencalonkan, kita bersama tentunya dan itu harapan kami," tuturnya.
Menurut dia, dari awal pertama kali pembahasan mengenai Jawa Barat, mulai tingkat DPC, DPD hingga DPP, PDIP memang membahasnya bersama-sama dengan Golkar. Hanya, di tengah jalan, kata dia, Golkar mengalihkan dukungan bukan pada kadernya sendiri melainkan pada Emil.
Sampai saat ini, partai banteng moncong putih juga sudah konsultasi dengan tokoh-tokoh di Jabar mengenai pengusungan calon. "Dari internal kita memang melihat ada pak Sutrisno, Bupati Majalengka. Dari eksternal kita melihat memang ada dua yang cukup menonjol yaitu pak Dedi Mulyadi, Ketua DPD Golkar Jabar dan Pak Irjen Pol Anton Charliyan," kata dia.