Senin 18 Dec 2017 19:00 WIB

ORI Difteri di Purwakarta Terkendala Libur Sekolah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Winda Destiana Putri
Pekerja menunjukan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja menunjukan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Puwakarta, mengklaim ada kendala terkait dengan cakupan sasaran program Outbreak Response Immunization (ORI) difteri. Kendalanya, yaitu anak-anak pelajar usia 7-19 tahun sudah memasuki musim libur sekolah. Dengan begitu, tim medis yang tadinya siap mendatangi sekolah-sekolah, jadi dibatalkan.

Kasi Survailance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Eva Lystia Dewi, mengatakan, selama sepekan terakhir program ORI tak ada kendala. Sebab, sasarannya anak balita usia 1-5 tahun. Akan tetapi, pada pekan kedua ini, pihaknya mengalami kendala. Yaitu, anak-anak sekolah usia 7-19 tahun sudah memasuki masa libur.

"Padahal usia 7-19 tahun merupakan mayoritas sasaran imunisasi difteri," ujar Eva, kepada Republika, Senin (18/12).

Eva menyebutkan, target sasaran imunisasi difteri di wilayahnya ini mencapai 310 ribu anak. Dari jumlah tersebut, ada tiga klasifikasi sasaran berdasarkan jenjang usia. Yaitu, anak usia 1 sampai 15 tahun, sebanyak 71 ribu. Anak usia 5 sampai 7 tahun, sasarannya 35 ribu. Sedangkan anak usia 7 sampai 19 tahun, yang terbanyak yakni 203 ribu jiwa.

Tetapi, saat ini yang jadi sasaran terbanyak sedang memasuki libur sekolah. Dengan begitu, petugas medis yang akan memberi imunisasi pada mereka, dibatalkan turun ke sekolah-sekolah. Sebab, aktivitas sekolah diliburkan.

Sebagai solusinya, pihaknya membuka pos pelayanan ORI difteri di semua puskesmas dan posyandu. Jadi, orang tua yang memiliki anak usia sekolah, diharapkan segera membawa putra putri mereka untuk di imuninasi di pos pelayanan tersebut.

"Tadinya, kita yang jemput bola ke sekolah-sekolah. Tetapi, karena sekolahnya libur, diharapkan anak-anak mau di imunisasi di posyandu ataupun puskesmas," ujar Eva.

Terkait dengan cakupan ORI selama sepekan terakhir pada putaran pertama ini, Eva menyebutkan, ada 26 ribu anak yang telah divaksin. Dengan cakupan, baru 8,39 persen dari total sasaran 310 ribu. Pada pekan kedua ini, pihaknya akan terus mendongkrak supaya prosentase cakupannya meningkat di atas 10 persen.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, membenarkan bila terhitung 18 Desember ini anak-anak pelajar sudah memasuki libur sekolah. Terkait dengan pemberian imunisasi difteri, pihaknya sudah menyosialisasikannya ke semua UPTD. Bahkan, di media sosial juga gencar disosialisasikan.

"Termasuk, sosialisasi anak-anak pelajar yang akan diimunisasi difteri melalui posyandu ataupun puskesmas," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement