Senin 18 Dec 2017 19:20 WIB

Trans Patriot Diharapkan Bisa Ubah Kebiasaan Warga Bekasi

Rep: Farah Noersativa/ Red: Karta Raharja Ucu
Uji coba bus Trans Patriot di Bekasi, Senin (18/12).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Uji coba bus Trans Patriot di Bekasi, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hadirnya bus Trans Patriot di Kota Bekasi diharapkan mampu mengalihkan penggunaan transportasi pribadi kepada transportasi massal bagi warga Kota Bekasi. Sebab, masyarakat saat ini membutuhkan transportasi yang nyaman untuk mengangkut mereka.

"(Kehadiran Bus Trans Patriot) kalau untuk mengurangi kemacetan mungkin tidak, tapi untuk mengubah kebiasaan warga menuju ke transportasi massal, itu memungkinkan," ujar Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB), Harun Alrasyid, kepada Republika, Senin (18/12).

Harun yang juga ikut menaiki bus Trans Bekasi pada uji coba pertama yang berlangsung pada Senin (18/12) itu mengatakan, moda transportasi yang termasuk anyar di Kota Bekasi ini perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah efektif untuk memenuhi kebutuhan transportasi warga Bekasi.

"Di Kota Bekasi ini kan baru pertama kali punya moda transportasi sekarang ini, tentu saja masih banyak hal yang perlu diperbaiki," katanya.

(Baca juga: Trans Patriot Resmi Diuji Coba di Kota Bekasi)

Salah satu hal yang perlu disoroti dan diperbaiki dalam moda transportasi adalah mengenai pengelolaannya. Harun berujar, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tidak bisa melakukan pengelolaan bus ini menjadi sebuah bisnis.

Hal itu, lanjut dia, seharusnya diserahkan atau dilakukan penugasan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melakukan pengelolaan. "Tidak menutup kemungkinan kelembagaannya akan seperti PT Transjakarta di DKI Jakarta," ujarnya.

Ia menekankan, saat ini masyarakat membutuhkan transportasi umum yang memiliki terminal atau shelter bus yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Selain itu, ketersediaan tempat parkir untuk motor dekat dengan terminal dan shelter bus juga dibutuhkan masyarakat. "Sehingga masyarakat tak kuatir meninggalkan motor mereka," tuturnya.

Di samping itu, kenyamanan di dalam bus dan juga keamanan juga perlu diperhatikan oleh pihak pengelola bus Trans Patriot. "Kalau tidak nyaman kan masyarakat masih akan berpindah menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

Saat Harun menaiki bus pada uji coba, Harun menyebut bus tersebut terbilang memang sangat nyaman, walaupun di dalam bus sempat diisi sekitar 25 orang lebih. "Mungkin karena masih baru, ya," ujarnya.

Ia juga menyoroti sistem pembayaran yang menggunakan tap cash. Bila memang bisa diwujudkan, hal itu dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi di dalam bus.

Dengan hadirnya bus Trans Patriot, ia pun akan melihat hasil uji cobanya, apakah memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak. "Sebab ke depan itu kita harus mengutamakan transportasi massal, seperti Trans Patriot," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement