REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Mantan Presiden Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) Angel Maria Villar menegaskan dia tidak akan pantas disalahkan kalau Spanyol dilarang tampil pada Piala Dunia 2018. "Hanya pemerintah yang bertanggung jawab jika Spanyol tidak bermain di Piala Dunia," kata Villar kepada wartawan, dilansir dari Football Espana, Selasa (19/12).
Laporan di El Pais dan El Mundo pada Jumat (15/12) menyatakan FIFA mengirim surat kepada RFEF. Surat tersebut menjelaskan La Roja dapat kehilangan tiket mereka ke Rusia pada musim panas mendatang jika pemerintah mengeluarkan rencana untuk memilih seorang presiden RFEF baru.
Jabatan presiden itu kosong setelah Villar mengundurkan diri pada musim panas setelah ditangkap atas atas tuduhan korupsi oleh pihak berwenang Spanyol. Untuk sementara, RFEF dipimpin oleh Juan Luis Larrea sebagai presiden interim.
Namun, RFEF dilaporkan ingin memilih pengganti permanen. “Jika Spanyol dilarang tampil di Piala Dunia maka itu tidak ada hubungannya dengan saya. Tapi, saya berharap mereka bisa tampil tahun depan karena mereka memang telah berjuang untuk mendapatkan tiket,” kata Villar.
Villar pun menjelaskan kisruh seputar presiden RFEF, yang merupakan tanggung jawab pemerintah. Dia mengatakan pengunduran dirinya tidak menyelesaikan persoalan setelah penyelidikan kasus korupsi tersebut.
Sebab, Villar menuturkan, dia dipaksa untuk melakukan ini setelah aparat Spanyol menahannya. Ketika itu, dia menerangkan, RFEF tidak memiliki bukti.
“Saya tidak melakukan kejahatan dan pengadilan akan membuktikan hal ini. Ada banyak orang yang mencoba mengubur saya,” kata dia.
Tidak hanya dirinya, menurut Villar, kasus ini juga mengarah pada anaknya. Padahal, anaknya tidak mendapatkan keuntungan apapun.
Karena itu, dia pun bersikukuh masih punya hak atas jabatan presiden RFEF. Dia menambahkan, Larrea hanyalah pejabat interim yang menjalankan kebijakan atas namanya.
"Jika saya kembali ke posisi saya di presiden RFEF maka (presiden Spanyol, Mariano) Rajoy akan menjadi asisten Julen Lopetegui (pelatih timnas Spanyol),” kata dia.