REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meyakini Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar pada 19-20 Desember dapat menyatukan Partai Golkar. Karenanya ia berharap ketua umum yang dikukuhkan dalam munaslub Golkar kali ini juga dapat menyatukan seluruh faksi Partai Golkar. Hal itu disampaikan Idrus menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut banyak faksi di Partai Golkar.
"Karena itu tema sentral (Munaslub)nya kan memantapkan persatuan, dari faksi-faksi yang ada perlu diintegrasikan. Karna itu saran saya dam juga keputusan rapat pleno bahwa munaslub ini adalah satu-satunya cara menyelesaikan masalah," ujar Idrus sebelum munaslub Golkar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta pada Selasa (19/12).
Menurutnya, jangan sampai munaslub ini justru menimbulkan persoalan baru. Karena itu, ia pun mengajak semua pihak di Golkar menyatukan niat membangun Golkar. Kalau sasarannya memantapkan persatuan. Jangan ada langkah yang mengambil kisruh dan mempertajam konflik.
"Karena itu saya sudah katakan beberapa kali bahwa kita semua faksi yang ada, gerbong yang ada. Jangan satupun dari antara gerbong itu berniat untuk menguasainya," ujar Idrus.
Ia juga mengingatkan, kepada seluruh kader Golkar membangun paradiga membesarkan Golkar bukan menguasai Golkar. Kalau ada yang ingin menguasai Golkar, lanjutnya, maka gerbong sendiri C, D, E dan seterusnya harus dihabisi.
"Karena boleh jadi dianggap menganggu kekuasaanya. Tapi kalau kita berpikir mengembangkan paradigma Golkar maka seluruh gerbong ini secara representatif ada yang mewakili dan masuk secara kepengurusan," kata Idrus.
Dalam pidato Presiden Jokowi pembukaan Munaslub pada Senin (18/12) malam, Jokowi membeberkan pengamatannya dengan adanya faksi-faksi di Partai Golkar. "Saya tahu ada grup-grup besar di Partai Golkar. Ini blak-blakan saja. Ada grup besar Pak JK, ada. Ada grup besar dari Aburizal Bakri, ada. Ada grup dari Luhut, ada. Diam-diam tapi ada. Ada juga grup besar dari pak Akbar Tandjung, ada. Ada grup besar dari Pak Agung Laksono ada dan grup lainnya," kata Presiden.
Adapun setelah rapat pleno DPP Golkar pada 13 Desember lalu telah menetapkan Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum Golkar. Lalu hasil tersebut kemudian dilaporkan pada Rapat Pimpinan Nasional pada 18 Desember kemarin.
Rapat yang diikuti oleh seluruh kader Partai Golkar mulai dari DPP, Dewan Pakar, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pimpinan Daerah provinsi maupum kabupaten kota serta ormas-ormas maupun sayap Partai Golkar juga telah memutuskan Airlangga sebagai ketua umum terpilih.
Rencananya pada Munaslub Golkar 19-20 Desember akan mengukuhkan Airlangga sebagai ketua umum secara resmi, jika disepakati oleh semua peserta Munaslub.