REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggenjot peningkatan pelatih sepak bola Indonesia yang salah satunya adalah memfasilitasi pelatihan pelatih C-AFC yang sasarannya untuk percepatan pembangunan sepak bola nasional.Berdasarkan data yang diterima media di Jakarta, Selasa (19/12), pelatihan pelatih C-AFC ini dipusatkan di Yogjakarta, 18-30 Desember.
Pelatihan merupakan yang terakhir dari 11 paket pelatihan hasil kerja sama dengan induk organisasi sepak bola Indonesia atau PSSI. Pelatihan dipimpin langsung oleh Direktur Teknik PSSI Danurwindo.
Dalam pelatihannya, mantan pelatih timnas itu menyatakan bahwa untuk sukses dalam sepak bola terdapat tiga pilar penting yaitu pengembangan usia muda, youth development, pendidikan pelatih atau coaches education, dan kompetisi usia muda atau youth competition. "Itulah pilar pengembangan usia dini, pendidikan dan pelatihan pelatih. Tiga hal ini yang sedang di tata dan dikembangkan oleh PSSI saat ini," kata Danurwindo.
Kemenpora melalui Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan memang mendukung penuh kegiatan tersebut karena hal itu merupakan bagian dari proses pembinaan jangka menengah dan panjang terutama untuk cabang olahraga sepak bola. "Memang penting melihat apa yang ada di depan mata saat ini, tetapi yang juga sangat penting adalah membangun sistem untuk jangka 10-30 tahun yang akan datang." kata Kabid Wasit dan Tenaga Pendukung, Suyadi Pawiro.
Selain menyiapkan wasit, Kemenpora melalui PPLP memang mulai andil dalam penyiapan pesepakbola usia muda. Bahkan beberapa pemain muda yang saat ini membela tim nasional merupakan binaan PPLP. Sinergi semua pihak mulai pemerintah, PSSI dan swasta sangat diperlukan.
Pelatihan pelatih yang diprakarsai oleh Kemenpora tidak hanya cabang olahraga sepak bola, namun juga cabang lain seperti biliar, pencak silat dan bola basket. Pelatihan sendiri melibatkan guru olahraga dari beberapa sekolah yang ada di Indonesia.