Selasa 19 Dec 2017 13:29 WIB

Idrus Siap Bila Harus Dicopot dari Jabatan Sekjen Golkar

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kelima kanan) bergandengan tangan bersama Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kelima kiri), Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (keempat kiri), Ketua Harian Nurdin Halid (ketiga kiri), Ketua Dewan Pakar Agung Laksono (ketiga kanan), Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung (keempat kanan) dan Sekjen Golkar Idrus Marham (kanan) saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senin (18/12).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kelima kanan) bergandengan tangan bersama Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kelima kiri), Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (keempat kiri), Ketua Harian Nurdin Halid (ketiga kiri), Ketua Dewan Pakar Agung Laksono (ketiga kanan), Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung (keempat kanan) dan Sekjen Golkar Idrus Marham (kanan) saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Golkar mengaku tidak ada masalah bila Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menggantinya di posisi sekjen. Menurutnya, amanat dari peserta Munaslub Golkar telah menyerahkan sepenuhnya bagi Airlangga untuk merevitalisasi Golkar, sehingga tidak ada masalah bila ia akhirnya harus diganti.

"Saya tidak masalah (diganti) semua kembali ke Pak Airlangga untuk melakukan revitalisasi," kata Idrus kepada wartawan di sela Mubaslub Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (19/12).

Sebagai kader Golkar, ia mengkui panggilan pengabdian bisa dilakukan di manapun. Jadi kalau pun posisi sekjen tidak lagi dijabatnya. Idrus mengaku tidak ada masalah soal itu. "Saya punya konsep, punya gagasan, punya pikiran yang akan berperan sesuai pikiran saya. Jadi tidak harus berperan dalam posisi menjadi apa, itu lebih enak," terangnya.

Prinsipnya, lanjut dia, amanat peserta Munaslub Golkar kali ini adalah revitalisasi kepengurusan. Tinggal bagaimana caranya karena mandat sepenuhnya diberikan kepada ketua umum DPP Golkar yang baru Airlangga Hartarto.

Revitalisasi yang dilakukan ini sesuai kebutuhan untuk menjaga soliditas dalam rangka menjamin kinerja partai semakin baik. Terutama menjaga mesin politik partai tetap berjalan maksimal untuk mencapai target politik.

"Jadi semua pihak disini ingin ada perubahan, semua ingin ada revitalisasi. Cuma ada beberapa oknum yang ingin menggunakan kata perombakan," ujar Idrus.

Tapi narasi dan argumentasi Munaslub, jelas Idrus, tidak memungkinkan perombakan bisa menyelesaikan permasalahan Golkar saat ini. Karena itu, jangan sampai langkah yang diambil kontraproduktif menyelesaikan masalah ditubuh Golkar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement