REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Pertumbuhan pasar produk halal dunia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini sejalan dengan peningkatan konsumen makanan halal di dunia yang diperkirakan mencapai dua miliar orang. Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH), Soekoso mengatakan konsumen halal tidak terbatas hanya untuk penduduk muslim, karena produk halal memiliki reputasi yang sangat baik dan aman (toyiban).
"Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan meningkatnya pendapatan per kapita telah mendorong permintaan produk halal meningkat dan sekaligus membuka lebih banyak peluang pasar bagi produsen produk halal," ujarnya saat peluncuran UI Halal Center di Kampus UI, Depok, Selasa (19/12).
Menurutnya, guna memperkuat posisi Indonesia di dalam persaingan perdagangan produk halal ini diperlukan kerjasama yang sinergi dari semua pemangku kepentingan (stakeholders), baik itu pemerintah, pelaku usaha dan akademisi.
"Peran pemerintah sangat penting untuk mendorong produk halal, mengingat kita negara muslim terbesar, sehingga ada value Islam. Apalagi pemahaman produk halal di masyarakat juga meningkat," ucapnya.
Saat ini pasar produk halal dunia diperkirakan mencapai diatas 5 triliun dollar AS. Angka tersebut di luar transaksi perbankan. Produk halal yang dipasarkan antara lain produk pangan sekitar 67 persen, farmasi 22 persen dan kosmetik 11 persen
Sementara Kepala Laboratorium UI Halal Center Prof. Dr. Amarila Malik MSi, Aptmenambahkan tengah mempersiapkan diri untuk mendirikan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) di bawah UI Halal Center. Nantinya laboratorium dan kantor dari UI Halal Centre ini akan ditempatkan di gedung ILRC lantai 3 yang sudah dialokasikan oleh UI.
"Diharapkan melalui UI Halal Center ini, UI akan menjadi salah satu center of excellence Lembaga Pemeriksa Halal di Indonesia, Asia Tenggara dan dunia dengan bekerja sama dengan berbagai pihak," ungkapnya.