REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku heran saat banyak orang yang meributkan pembangunan jalan tol. Padahal, kata dia, pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, jalur kereta api, dan infrastuktur lainnya, itu semua untuk menumbuhkan ekonomi nasional.
"Kenapa masih banyak orang yang masih ramai meributkan jalan tol? Bahkan kita lebih panjang ributnya daripada jalan tolnya. Ributnya terus, jalan tolnya gak tambah-tambah," kata Jokowi saat meresmikan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) di pintu masuk Warugunung, Surabaya, Selasa (19/12).
Jokowi menjelaskan, pembangunan jalan tol dan infrastruktur lainnya adalah untuk membangkitkan ekonomi di daerah-daerah. Apalagi, ekonomi daerah selama ini mengalami ketimpangan, yang salah satu alasannya karena infrastrukturnya tidak lengkap.
"Sekali lagi saya saya tegaskan bahwa jalan tol, pelabuhan, bandara, jalur kereta api itu semuanya untuk ekonomi nasional kita untuk ekonomi daerah. Dengan kita bangkitkan ekonomi daerah maka ekonomi nasional juga akan ikut bergerak dan kesejahteraan juga akan semakin merata," ujarnya.
Jokowi kemudian mengingatkan keberadaan jalan tol di Indonesia yang masih sangat minim, bahkan belum mencapai seribu kilometer. Situasi tersebut mengartikan, Indoneaia masih kalah jauh dari negara lain, seperti China yang sudah memiliki jalan tol sekitar 280.000 kilometer.