REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco memandang gaya manajemennya seperti gabungan antara Carlo Ancelotti dan Antonio Conte.
Nama Ancelotti terbentang luas setelah kesuksesannya saat memoles AC Milan, Chelsea, Real Madrid, dan Bayern Muenechen. Hal itu membuatnya dianggap salah satu pelatih Italia paling sukses di era modern. Sementara, Conte adalah kunci dari kesuksesan Juventus yang kembali memperkuat diri sebagai kekuatan dominan di Serie A Liga Italia sebelum akhirnya menunjukkan tajinya di Liga Primer Inggris.
"Saya menyukai ketenangan Ancelotti dan hubungan yang bisa dia bangun dengan pemainnya," kata juru taktik Roma itu kepada La Stampa seperti dilansir dari Four Four Two, Selasa (19/12). "Conte sangat bagus dari sudut pandang motivasional dan merupakan pekerja hebat di lapangan, saya pikir saya berada di tengah keduanya,"ujarnya.
Di Francesco meninggalkan Sassuolo untuk menggantikan Luciano Spalletti yang membawa Roma ke posisi kedua klasemen di Serie A musim lalu. Setelah melalui awal musim yang tidak konsisten, ia mampu membuat klub berlogo serigala itu sebagai penantang gelar musim ini.
Saat ini, Roma berada di urutan keempat dan hanya terpaut empat poin dari pemimpin klasemen sementara Serie A, Napoli. Di Francesco mengaku tidak terlalu ambisius mengejar scudetto Serie A. Pada Sabtu (23/12) nanti, Roma memiliki kesempatan untuk mengejar posisi di klasemen dalam laga melawan Juventus yang berada di urutan kedua klasemen.
"Untuk saat ini, kami ingin tantangan. Jika kami bisa berkembang lebih jauh dan melewati ujian seperti di Turin, kami akan membicarakannya nanti," kata Di Francesco.
Di Francesco mengatakan, Juventus telah kembali menjadi tim yang "kejam dan sinis" dan memiliki mental tidak pernah kebobolan bahkan meski lawan berada pada posisi terbaik.