Selasa 19 Dec 2017 22:42 WIB

Bisnis Lesu, Toys R Us Teracam Berhentikan 3.200 Pekerja

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Toys R Us
Foto: reddit
Toys R Us

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Toys R Us menghadapi ketidakpastian bisnis di Inggris setelah perusahaan ritel mainan itu diminta Dana Proteksi Pensiun (PPF) mengucurkan sembilan juta poundsterling ke dana pensiun pekerja. Kucuran dana itu merupakan syarat yang diajukan PPF bila Toys R Us ingin rencana restrukturisasi bisnisnya direstui. Bila gagal, Toys R Us terancam merumahkan 3.200 pekerja.

Rencana ini merupakan bagian dari kesepakatan sukarela perusahaan (CVA) yang memungkinkan Toys R Us untuk merestrukturisasi keuangannya. Bila CVA tidak ditempuh, Toys R Us bisa masuk dalam pengawasan otoritas. Konsultan ritel Richard Hyman mengatakan, kondisi yang dihadapi Toys R Us memang serba sulit.

''Mereka bisa terjebak dalam situasi harus memilih masa depan atau pekerja mereka saat ini,'' kata Hyman seperti dikutip BBC, Selasa (19/12).

Hyman juga mengkritisi PPF soal penanganan persoalan semacam ini. Sikap proaktif PPF ia nilai justru menjerumuskan Toys R Us.