Rabu 20 Dec 2017 07:18 WIB

PT KAI Waspadai Banjir Luberan Tanggul Lapindo

Seorang warga melihat kondisi semburan lumpur panas Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/4).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang warga melihat kondisi semburan lumpur panas Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mewaspadai berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu pelayanan angkutan kereta api di musim libur Natal dan Tahun Baru 2018. Salah satunya mewaspadai banjir luberan tanggul Lapindo yang bisa kembali terjadi di jalur rel Porong, Kabupaten Sidoarjo.

Direktur Operasi PT KAI, Slamet Suseno Priyanto di sela inspeksi kesiapan angkutan Natal dan tahun baru di Stasiun Pasar Turi Surabaya, Selasa, mengatakan, seluruhnya terdapat 33 titik rawan bencana banjir dan longsor di jalur Daerah Operasi Kereta Api Indonesia (Daop) VIII Surabaya.

"Dari 33 titik rawan bencana di seluruh wilayah Daop VIII Surabaya itu, yang terberat adalah banjir Porong (luberan tanggul lumpur Lapindo)," katanya.

Dia memastikan telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk melewati 33 titik rawan bencana di jalur Daop VIII Surabaya. Demi lancarnya pelayanan angkutan Natal dan tahun baru, yang telah ditetapkan mulai tanggal 22 Desember hingga 7 Januari 2018.

"Kami sudah siapkan Amus, yaitu alat material untuk siaga agar kereta api bisa melewati 33 titik rawan bencana yang telah kami petakan," ujarnya.

Menurut dia, perlengkapan Amus tersebut telah disiagakan di atas kereta api.

"Perlengkapan Amus ini terdiri dari peralatan perancang, seperti bantuan jembatan, karung-karung pasir dan bantalan, yang telah disiapkan di atas gerbong. Sehingga semisal ada bencana longsor di jalur kereta api yang akan kita lewati, bisa segera ditangani secepatnya," katanya.

Namun begitu, Slamet menekankan, bencana di jalur Porong akibat luberan air dari tanggul lumpur Lapindo tetap menjadi prioritas yang membutuhkan pelayanan khusus di wilayah Daop VIII.

"Kapan hari sudah pernah terjadi banjir akibat tanggul jebol di Porong karena intensitas hujan yang tinggi, yang menurup jalur kereta api," ujarnya.

Penanganan banjir Porong ketika itu, lanjut dia, mengerahkan sebanyak 11 pompa air untuk mengurasnya, yang membutuhkan waktu sampai tiga hari.

"Itu pun akhirnya bisa diselesaikan setelah tanggulnya selesai diperbaiki," ucapnya.

Ke depan, lanjut dia, untuk mengantisipasi bencana serupa di Porong, PT KAI telah menyiapkan log jengki untuk menyeberangkan kereta.

"Tapi kemarin relnya sudah kami tinggikan hingga 30 sentimeter agar tidak terendam jika kembali terjadi banjir di Porong. Mudah-mudahan angkutan kereta api untuk musim liburan Natal dan tahun baru kali ini bisa berjalan lancar," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement