REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelumnya, hasil survei lembaga penelitian Indodata memunculkan sejumlah nama kader Golkar yang dinilai mencerminkan sosok perubahan dalam partai beringin. Nama-nama itu antara lain Airlangga Hartarto, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), Ahmad Doli Kurnia, Yorrys Raweyai, Nusron Wahid, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bambang Soesatyo, Zainudin Amali, Ace Hasan Syadzili, dan Muhammad Sarmuji.
Dalam survei berbasis opinion leader yang melibatkan 46 responden itu mayoritas responden menyebut nama Ahmad Doli Kurnia yang paling representatif menjadi Sekjen DPP Golkar mendampingi Airlangga Hartarto. Menyikapi hasil survei ini, Pengamat politik dari UNJ, Ubedilah menyampaikan bahwa sejatinya penunjukan sekjen merupakan salah satu poin krusial dalam revitalisasi kepengurusan Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Ubedilah menilai Sekjen Golkar ke depan harus lah orang muda yang visioner dan memiliki sikap tegas terhadap anti-korupsi. Ia mengatakan dilihat dari rekam jejaknya sosok Doli Kurnia cukup layak menjadi Sekjen Golkar.
"Dia (Doli Kurnia) punya pengalaman jadi aktivis. Dia juga punya sikap terhadap praktik korupsi yang dilakukan oleh Setya Novanto," ujar Ubedilah, Rabu (20/12).
Dia memandang Golkar membutuhkan seorang Sekjen yang memiliki loyalitas terhadap politik adiluhung partai beringin. Menurutnya, wajar jika Doli Kurnia muncul sebagai nama terkuat sebagai calon Sekjen Golkar, karena sikap kritisnya menentang praktik korupsi selama ini.
Lebih jauh Ubedilah menekankan restorasi partai diperlukan agar Golkar dapat melalui tahun politik 2018-2019 dengan baik. Apabila Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga tidak mampu membuat langkah-langkah strategis, maka perolehan suara Golkar dapat menurun.