REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru), harga sejumlah komoditas di pasar tradisionaldi Kota Cirebon merangkak naik. Meski begitu, kenaikan harga tersebut dinilai masih terkendali.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha KecilMenengah (DPKUKM) Kota Cirebon, sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya berupa beras dari Rp 10.250 per kg menjadi Rp 11 ribu per kg dan minyak goreng curah dari Rp 11.500 per kg menjadi Rp 12 ribu per kg. Selainitu, telur dari Rp 24 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg dan bawang putih dari Rp 26.500 per kg menjadi Rp 30 ribu per kg.
"Walau ada kenaikan harga, tapi masih terkendali," ujar Kepala DPKUKM Kota Cirebon, Yati Rohayati, Rabu (20/12).
Khusus untuk beras, lanjut Yati, meski harganya naik, namun Bulog Subdivre Cirebon memastikan stoknya aman. Bahkan, stok beras masih aman hingga Juni 2018 mendatang.
Pemkot Cirebon bersama Bulog Sub Divre Cirebon pun telah menggelar Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OPCBP) sejak akhir November lalu. Kegiatan itu sudah dilakukan di Pasar Kanoman, Pasar Jagasatru, Pasar Pagi serta di 17 kelurahan. "Ini terus berlanjut dan terbuka untuk masyarakat umum," tutur Yati.
Sementaraitu, seorang pedagang kelontong di Pasar Pagi, Ratna, mengatakan, khusus untuktelur ayam, harganya terus mengalami kenaikan sejak akhir November 2017. Saat itu, harga telur masih di kisaran Rp 19 ribu per kg. Namun sekarang sudah mencapai Rp 25 ribu perkg.
"Pelanggan sih protes. Tapi kenaikan harga ini sudah terjadi dari pemasoknya," ujar Ratna.