REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Koalisi Saudi yang memerangi gerakan Houthi di Yaman mengatakan sebuah rudal balistik yang ditembakkan ke Riyadh oleh kelompok tersebut pada Selasa (19/12) diarahkan ke daerah pemukiman dan tidak ada kerusakan.
Mengutip sebuah pernyataan dari koalisi, kantor berita pemerintah Saudi melaporkan rudal buatan Iran merupakan ancaman bagi keamanan regional dan internasional. Koalisi menuduh Houthi menggunakan jalur masuk kemanusiaan untuk mengimpor rudal dari musuh utama Arab Saudi yakni Iran.
Huothi mengatakan sebelumnya rudal tersebut menargetkan pertemuan para pemimpin Saudi di sebuah istana kerajaan.
Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley mengatakan sebuah rudal yang digunakan kelompok Houthi Yaman terhadap Arab Saudi pada Selasa menggunakan senjata buatan Iran. Ia mendorong Dewan Keamanan PBB untuk bertindak .
"Kita semua harus bertindak kooperatif untuk mengungkapkan kejahatan rezim Teheran dan melakukan apapun yang diperlukan untuk memastikan mereka menerima pesan yang kita sampaikan. Jika tidak, maka Iran akan membawa dunia lebih dalam ke dalam konflik regional yang meluas," kata Haley kepada dewan PBB.
Haley mengatakan dia sedang menjajaki, dengan beberapa kolega dewan untuk mengambil beberapa opsi menekan Iran. Namun, Haley cenderung berjuang untuk meyakinkan beberapa anggota, seperti hak veto Rusia dan Cina, tindakan PBB diperlukan.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dubim Vladimir Safronkov mengatakan dewan PBB harus meninggalkan bahasa ancaman dan sanksi dan mulai menggunakan instrumen dialog untuk memperluas kerja sama dan sikap saling percaya.