Rabu 20 Dec 2017 11:32 WIB

Menag Luncurkan Alquran Terjemah Tiga Bahasa Daerah

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat peluncuran Terjemahan Alquran ke bahasa daerah dan Ensiklopedia Pemuka Agama Nusantara di Kemenag, Jakarta, Senin (19/12).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat peluncuran Terjemahan Alquran ke bahasa daerah dan Ensiklopedia Pemuka Agama Nusantara di Kemenag, Jakarta, Senin (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meluncurkan Alquran terjemahan bahasa daerah di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Rabu (20/12). Alquran terjemahan bahasa daerah ini merupakan produk Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manjemen Organisasi (LKKMO), Badan Litbang dan Diklat Kemenag.

Hadir dalam peluncuran tersebut, Dirjen Pendidikan Islam Prof Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam Prof Muhammadiyah Amin, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag, Mastuki, dan juga Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher. Selain itu, hadir juga perwakilan dari Pemprov Maluku, Bali, dan Kalimantan Selatan, serta perwakilan dari Ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Al Washliyah, Persis, Al Irsyad, dan lainnya.

Terdapat tiga Alquran dan terjemah bahasa daerah yang diluncurkan Lukman, yaitu Alquran dan terjemah bahasa Melayu Ambon (Provinsi Maluku), AIquran dan Terjemah Bahasa Bali (Provinsi Bali), dan AIquran dan Terjemah Bahasa Banjar (Provinsi Kalimantan Selatan).

"Kita akan meluncurkan Alquran dalam tiga bahasa ini, yaitu Bahasa Melayu Ambon, Bahasa Bali, dan Bahasa Banjar Kalimantan," ujar Lukman dalam sambutannya, Rabu (20/12).

Lukman mengatakan, tujuan penerjemanan Alquran ke dalam bahasa daerah yaitu untuk memberikan pelayanan keagamaan, terutama masyarakat muslim yang tidak akrab dengan Bahasa Indonesia. Selain itu, peluncuran ini juga untuk menjaga, melestarikan, dan menyelamatkan budaya Nusantara, melalui penguatan bahasa daerah.

"Tentu ini kita mengapresiasi setinggi-tingginya khususnya juga kepada tim yang dibentuk yang telah bekerja. Dan Alhamdulillah kita berhasil terjemah Alquran dalam tiga bahasa ini," ucapnya.

Sementara, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Abdurrahman Mas'ud mengatakan bahwa peluncuran Alquran bahasa daerah ini juga merupakan revitalasi untuk menghidupkan kembali kearifan lokal. Karena itu, menurut dia, peluncuran produk ini sangat penting dan merupakan salah satu program unggulan Badan Litbang dan Diklat.

"Sehingga ini sangat penting untuk membumikan Alquran. Kalau menurut Imam syafii. Barang siapa yang mendalami bahasa maka akan menjadi lembut perangainya," katanya.

Sebagai informasi, hingga tahun 2017 Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi telah meluncurkan sebanyak 12 terjemah Alquran Bahasa Daerah, yaitu Sasak (Nusa Tenggara Barat), Kaili (Sulawesi Tenggara), Makassar (Sulawesi Selatan),Toraja (Sulawesi Tengan), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Batak Angkola (Sumatera Utara) Minang (Sumatera Barat), Banyumasan (Jawa Tengah) Dayak (Kalbar), Ambon (Provinsi Maluku), Bali (Provinsi Bali), dan Banjar (Provinsi Kaiimantan Selatan).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement