Rabu 20 Dec 2017 13:06 WIB

Tempat Pelelangan Ikan Hiegenis Dibuka di Lempasing

Tempat Pelelangan Ikan
Foto: Antara
Tempat Pelelangan Ikan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja meresmikan Tempat Pelelangan Ikan Hiegenis Lempasing, Bandarlampung.

"Revitalisasi TPI higienis yang menelan biaya Rp1,56 miliar ini bertujuan agar pasokan hasil perikanan tetap terjaga kualitasnya. TPI higienis ini juga menghapus kesan TPI yang kotor dan sanitasi yang kurang layak," kata Sjarief Widjaja di Bandarlampung, Rabu (20/12).

Ia menjelaskan apabila produksi perikanan terjamin mutunya maka harga yang diperoleh akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan. Pada peresmian TPI higienis itu hadir antara lain Anggota Komisi IV DPR RI Sudin, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Toga Mahaji.

Sjarief menyebutkan TPI higienis merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah untuk mendukung denyut sektor perikanan di Lampung. "Kami ingin menghilangkan citra pelabuhan perikanan yang kumuh. Ikan harus dikelola dan ditangani dengan baik dan tidak dibiarkan begitu saja di lantai sesuai regulasi internasional," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, pemerintah juga menyalurkan bantuan berupa kapal perikanan sejumlah 96 unit berukuran 30 Gross Tonnage (GT). Selain itu juga memberikan bantuan alat penangkapan ikan ramah lingkungan sebanyak 310 paket berupa gillnet millenium dan trammelnet dengan sebaran Kota Bandarlampung (32 paket), Kabupaten Lampung Selatan (35 paket), dan Kabupaten Lampung Timur (243 paket).

Bantuan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. Sjarief mengatakan mendapat informasi bahwa produksi perikanan di Lampung dan sejumlah wilayah di Tanah Air terus meningkat.

"Ini berkat upaya Ibu Menteri dan kerja sama kita semua dalam mengusir kapal asing serta pembenahan perizinan yang merupakan wujud nyata untuk menegakkan kedaulatan dan keberlanjutan. Kini, ikan sudah banyak di laut, silakan bapak-bapak melaut dan dioptimalkan dengan kegiatan penangkapan yang ramah lingkungan," pesan Sjarief kepada ratusan nelayan yang memadati area Pelabuhan Perikanan Lempasing.

Sjarief menegaskan hasil kerja keras tersebut, secara berturut-turut bukti ilmiah menunjukkan bahwa potensi perikanan di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2013 potensi perikanan tercatat sebesar 7,31 juta ton, tahun 2015 meningkat menjadi 9,93 juta ton dan hasil yang menggembirakan tercatat pada tahun 2016 menjadi 12,5 juta ton.

Sjarief menambahkan bantuan yang diberikan pemerintah tidak hanya menyentuh satu sisi saja namun juga menyeluruh. Tidak hanya bantuan sarana penangkapan ikan, pemerintah juga memberikan bantuan premi asuransi nelayan untuk 10.139 orang dengan total premi senilai Rp 1,77 miliar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement