REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Donasi atau bantuan dari lembaga Muslim sering kali tersisihkan dari pemberitaan. Bahkan sengaja tidak disebarkan dan dianggap 'tidak seksi' untuk menjadi sebuah berita atau informasi.
Sebuah laporan berjudul A Very Merry Muslim Christmas yang baru-baru ini dibuat All-Party Parliamentary Group (APPG) mengungkapnya. Media Inggris menolak kontribusi Muslim yang memberikan bantuan dalam sejumlah insiden.
Dalam satu tahun, ada lima serangan teror yang mengguncang Inggris. Muslim telah menjadi salah satu yang terdepan dalam menolong korban terimbas.
Setelah pengeboman Manchester, komunitas Muslim bergegas menolong korban dengan donor darah di rumah sakit. Mereka menawarkan tumpangan transportasi dan menggalang dana untuk korban juga keluarganya.
Namun, semua bentuk bantuan itu, tidak dilihat oleh media Inggris. Mereka fokus pada cerita bahwa Islam sebagai penyebab teror. Juga menuduh donasi yang digalang komunitas untuk mendanai terorisme.
Sayeeda Warsi dari APPG mengatakan, Natal kali ini adalah waktu yang tepat untuk mempublikasikan laporannya. "Kami mencoba mengakhiri tahun ini dengan baik, dan kami pikir ini waktu yang tepat untuk merilis temuan," kata dia dilansir di The National.
Anggota parlemen Konservatif, Anna Soubry mengatakan, laporan membeberkan bahwa ada tiga juta Muslim yang memberikan bantuan di saat kritis. "Ada banyak yang bisa dipelajari dari Muslim Inggris dan apa yang mereka lakukan selama Natal," kata dia.
APPG mengatakan, mereka ingin menyebarkan cerita tak terceritakan ini. Muslim sudah terlalu sering dicap negatif oleh media. Kini saatnya media pun memberi ruang saat mereka melakukan hal positif.
Menurut laporan seperti dilansir di Buzzfeed, ada peningkatan sekitar 32 persen donor darah tahun ini melalui Imam Hussain Blood Donation Campaign. Pendonor berasal dari komunitas Muslim.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ramadhan Tent Project telah memulai bantuan memberikan makanan pada siswa-siswa di London. Mereka juga menolong penduduk yang terimbas Grenfell Tower Fire.
Selain itu, lembaga non profit, Who Is Hussain? juga membagikan makanan gratis setiap pekannya di pusat London. Pada 23 Desember mereka menggelar acara Natal untuk para tuna wiswa bersama 90 relawan.
Adapula program 2017 Winter Emergency yang akan menyediakan 20 ribu paket makanan dan parsel di sejumlah tempat. Seperti Glasgow, Wakefield, Coventry, Birmingham, Bradford, Rochdale, Manchester, Oldham, dan London.
Program ini juga akan mendistribusikan 500 paket musim dingin yang terdiri dari baju hangat. Laporan pun menyebut bahwa Muslim menjadi korban sejumlah serangan. Kejahatan anti-Muslim meningkat hingga 500 persen dalam satu bulan.
Kegiatan-kegiatan amal seperti ini tidak pernah terpublikasi. Baik acara-acara kecil namun kontinu hingga acara besar pun luput dari pengetahuan penduduk Inggris.
Namun pada Selasa (19/12) #AVeryMerryMuslimChristmas menjadi //ending di Twitter. Hastag ini berisi apa saja hal-hal positif yang dilakukan komunitas Muslim dan imbasnya pada perkembangan Inggris.