REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mau mengungkapkan siapa sosok yang akan dipilih untuk menjadi Ketua DPR RI menggantikan Setya Novanto (Setnov). Ia mengatakan, hal itu akan dibahas menjelang masa persidangan DPR dimulai.
"Itu akan dibahas jelang masa sidang," ujar Airlangga saat ditanyai di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pada Rabu (20/12).
Namun, Airlangga sependapat dengan keinginan agar Ketua DPR nantinya merepresentasikan tagline Golkar bersih. "Golkar bersih itu harus dicerminkan bahwa ke depan itu Golkar berada di garda terdepan untuk tata kelola yang baik nah tata kelola yang baik," kata Airlangga.
Sementara Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan posisi ketua DPR akan dibicarakan pada rapat pleno DPP Partai Golkar. Sebab dalam forum munaslub maupun rapimnas, tidak dibicarakan mengenai posisi Ketua DPR.
"Karena ketua DPR itu bukan merupakan domain munaslub maupun rapimnas untuk memutuskan, rapimnas munaslub hanya bisa memberikan rekomendasi kepada DPP," ujarnya.
Namun ia menilai, dari 91 anggota Fraksi Golkar yang ada di DPR memiliki kompetensi dan kapasitas untuk menjadi Ketua DPR. "Banyak nama beredar, nanti kita apa namanya Ketum mengatakan 91 anggota DPR memiliki kompetensi kapasitas untuk menjadi ketua DPR. Memenuhi syarat. Artinya bahwa begitu banyak kader Golkar yang bisa dipertimbangkan menjadi ketua DPR," kata Nurdin.