Rabu 20 Dec 2017 19:49 WIB

Pakde Karwo Minta Nilai Kegotongroyongan Disebarluaskan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kanan) disaksikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kedua kanani) menyalami Gubernur Sumatera Utara Tengku Ery Nuradi (ketiga kanan) setelah penyematan Satya Lencana Kebaktian Sosial pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 di Makodam V Brawijaya Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/12).
Foto: Antara Foto/M. Risyal Hidayat
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kanan) disaksikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kedua kanani) menyalami Gubernur Sumatera Utara Tengku Ery Nuradi (ketiga kanan) setelah penyematan Satya Lencana Kebaktian Sosial pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 di Makodam V Brawijaya Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta nilai kegotongroyongan disebarluaskan oleh seluruh elemen masyarakat. Sebab, gotong royong merupakan budaya asli Indonesia, sekaligus penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

"Nilai gotong royong ini yang membedakan Indonesia dengan bangsa lain. Semangat itu yang harus digelorakan terus menerus," ujar Soekarwo saat Puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 di Lapangan Makodam V Brawijaya Surabaya, Rabu (20/12.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengatakan, semangat kebersamaan, kesetiakawanan, toleransi, saling bantu membantu menjadi dasar semangat kegotongroyongan dalam masyarakat. Bahkan, suksesnya pembangunan di Jatim ditentukan oleh kegotongroyongan masyarakat.

Dicontohkannya, saat terjadi bencana banjir dan longsor di Pacitan beberapa waktu lalu, berbagai elemen masyarakat secara bergotong royong membangun dan membenahi daerah tersebut. Bahkan, dari sebanyak 6.636 rumah yang mengalami kondisi rusak berat, berdasarkan gotong royong, masyarakat bisa memperbaiki 400 rumah dalam seminggu.

Pakde Karwo juga mengapresiasi Kemensos yang melaksanakan peringatan HKSN di Jatim. Apalagi salah satu rangkaian HKSN yakni Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) telah dilakukan di 11 kabupaten/kota di Jatim.

"Dengan dilaksanakannya HKSN ini dapat menjadi pengingat dan peningkatan  mengenai nilai bangsa yakni gotong royong," kata orang nomor satu di Jatim ini

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement