REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Polisi Australia telah menahan pengemudi kendaraan yang menabrak pejalan kaki di sebuah persimpangan yang padat di kota selatan Melbourne pada Kamis. Akibat insiden ini 12 orang terluka.
Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait motif pelaku. Kasus ini serupa pada kejadian Januari lalu di kota yang sama dimana empat orang tewas dan lebih dari 20 lainnya cedera.
Polisi mengatakan insiden Januari lalu tidak terkait dengan teror, meskipun hal tersebut menyebabkan Melbourne dan kota-kota lain meningkatkan tindakan pengamanan di daerah pejalan kaki di kota-kota besar.
Ambulance Victoria mengatakan dalam sebuah pernyataan 12 orang mengalami luka di lokasi kejadian. Dua orang telah dibawa ke rumah sakit, termasuk anak pra-sekolah yang mengalami cedera kepala.
Media Australia menyebutkan jumlah korban luka antara 5 dan 16 orang meskipun belum ada keterangan resmi dari polisi terkait jumlah korban luka. Jalan-jalan utama di kota-kota seperti Melbourne dan Sydney telah dipenuhi oleh warga dan wisatwan yang menghabiskan waktu liburan mereka untuk berbelanja.
"Tingkat cedera tidak diketahui pada tahap ini," kata polisi negara bagian Victoria di akun Twitter resmi mereka.
Kejadian iini menyusul serangkaian serangan teror di Eropa dimana kendaraan digunakan untuk menyerang pejalan kaki.