REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 8.693 gempa bumi terjadi dan mengguncang wilayah Indonesia. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, data diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Atau rata-rata 718 gempa bumi setiap bulan," ujarnya di sela-sela konferensi pers evaluasi bencana 2017 dan prediksi bencana 2018 BNPB, di Jakarta, Kamis (21/12).
Sutopo menerangkan, gempa ada yang sifatnya merusak sebanyak 19 kali. Kemudian 208 kali gempa dengan kekuatan diatas 5 skala richter (SR) dan gempa yang dirasakan sebanyak 573 kali. "Ini menunjukkan wilayah Indonesia rawan gempa," ujarnya.
Infografis, Gempa Tasikmalaya dalam Angka.
Sutopo menerangkan sumber gempa ada dua, satu yang ada di samudera di lautan adalah pertemuan lempeng tektonik, baik Hindia Australia dan Eurasia maupun diatas Papua lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Selain itu, kata dia, gempa juga bisa berasal dari sesar, sumber gempa di daratan.
Sesar Sumatra, kata dia, memanjang dari Aceh sampai Lampung. Ia menyebut di Jawa banyak sekali ada Sesar Cimandiri, Sesar Opak, Sesar Lembang, Sesar Kendeng. Demikian juga di Sulawesi dan Papua, Nuasa Tenggara yang memiliki banyak sesar di daratan.