REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) menyebut pendidikan menjadi sektor yang harus 'dilawan' pengusahan Muslim. Hal itu bertujuan membekali pelaku usaha kecil menengah (UKM) menghadapi perkembangan teknologi dan persaingan global.
"Perlawanan ISMI, yakni pendidikan. Kita harus sediakan program, gunakan teknologi masa kini," kata Ketua Umum ISMI Ilham Habibie dalam Refleksi Akhir Tahun 2017 bertema Memperkuat Peran Pengusaha Muslim UKM Sebagai Fondasi Utama Ekonomi Nasional, di Jakarta, Kamis (21/12).
Ia meyakini, pendidikan mampu mengangkat diri seseorang menghadapi kemajuan perkembangan zaman. Sehingga, ia beranggapan kemauan ingin belajar bermanfaat membantu seseorang menjadi pengusaha Muslim yang sukses di Indonesia.
Ilham mengingatkan tak semua pelaku UKM beruntung bisa bertemu pelatih atau mentor kompeten. Sehingga, pengusaha harus selalu belajar dan berinovasi untuk bersaing dengan pengusaha besar.
Ilham tak menampik tantangan pelaku UKM dari tahun ke tahun selalu sama, yakni kurang modal. Kendati ada solusi menyelesaikan masalah modal, tetapi belum tentu menghilangkan tantangan sebagai pelaku UKM.
Ilham menegaskan, ISMI berusaha hadir untuk memberdayakan UKM. Sehingga, ia mendorong pelaku UKM selalu melakukan perubahan-perubahan dengan bekerja keras dan berjejaring.