Kamis 21 Dec 2017 23:02 WIB

PM Australia Terkejut Soal Insiden di Flinders Street

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Joko Sadewo
Petugas medis memberikan bantuan kepada korban yang tertabrak kendaraan di Melbourne, Australia. Kamis (21/12).
Foto: Australian Broadcast Corp. via AP
Petugas medis memberikan bantuan kepada korban yang tertabrak kendaraan di Melbourne, Australia. Kamis (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengaku terkejut dengan insiden penabrakan terjadi di jalan Flinders Street. Hal tersebut dia ungkapkan melalui akun twitter pribadi miliknya.

"Pikiran dan doa saya bersama para korban dan petugas medis yang merawat mereka," kata Malcolm Turnbull dalam kicauannya melalui Twitter, Kamis (21/12).

Menyusul peristiwa tersebut, kepolisian negara bagian Victoria telah menangkap dua orang tersangka yang diduga bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Aparat mengamankan satu orang sopir beserta rekannya yang diseret keluar dari dalam mobil oleh warga usai insiden terjadi.

Pihak berwenang hingga saat ini belum mengungkapkan indetitas dari para pelaku. Begitu juga dengan motif pelaku yang menabrakan kendaraan mereka ke kawasan yang dipenuhi pejalan kaki. Polisi mengatakan, kendaraan yang digunakan pelaku merupakan milik pribadi dan bukan mobil curian.

Berdasarkan keterangan saksi mata, kejadian bermula saat sebuah mobil Suzuki putih jenis Sport Utility Vehicle (SUV) menerobos lampu merah di jalan Flinders Street yang merupakan salah satu kawasan pusat bisnis di Melbourne. Pelaku lantas menambah laju kendaraan dan menabrak sejumlah pejalan kaki di persimpangan jalan tersebut. Laju kendaraan berhenti setelah mobil menghantam pembatas jalan.

"Saya sedang melintas di jalan Flinders menuju stasiun kereta lalu mendengar deru mesin dilanjutkan suara (tabrakan) yang keras," kata seorang saksi mata di lapangan, David.

Mendengar benturan yang keras, David lantas berbalik dan melihat warga yang ditabrak kendaraan tersebut terlempar ke udara.

Dia melanjutkan, warga disekitar lokasi kejadian lantas menghampiri mobil usai menabrak trotoar. Mereka menarik pelaku dari dalam kendaraan sebelum polisi datang.

Sebanyak 14 orang terluka akibat peristiwa tersebut. Ambulance Victoria mengatakan dalam sebuah pernyataan 12 orang mengalami luka di lokasi kejadian. Dua orang telah dibawa ke rumah sakit, termasuk anak pra-sekolah yang mengalami cedera kepala.

Kepolsian lantas memasang garis kunging dan menutup akses di tempat kejadian perkara. Aparat rencananya akan terus bersiaga disekitar lokasi peristiwa.

Kasus ini serupa pada kejadian Januari lalu di kota yang sama dimana empat orang tewas dan lebih dari 20 lainnya cedera. Dalam kasus ini polisi menangkap sopir yang diketahui memiliki catatan KDRT, penggunaan obat-obatan dan masalah mental.

Polisi mengatakan insiden Januari lalu tidak terkait dengan teror, meskipun hal tersebut menyebabkan Melbourne dan kota-kota lain meningkatkan tindakan pengamanan di daerah pejalan kaki di kota-kota besar.

Kejadian iini menyusul serangkaian serangan teror di Eropa dimana kendaraan digunakan untuk menyerang pejalan kaki. Pada Agustus kemarin misalnya dimana 13 orang pejalan kaki tewas akibat ditabrak mobil di Barcelona. Peristiwa itu juga melukai 100 warga lainnya saat kendaraan melaju kencang di jalur pejalan kaki.

London juga mengalami tiga peristiwa serupa tahun ini dimana dua diantaranya berhubungan dengan kegiatan terorisme.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement