REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai terjadinya angin kencang, tanah longsor, banjir dan gelombang tinggi di wilayah itu.
"Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil jatuhnya korban jiwa manusia, hewan ternak dan kerugian harta benda," ujar Kepala BPBD NTB Muhammad Rum di Mataram, Kamis (21/12).
Ia menuturkan, imbauan ini sehubungan dengan siklus tahunan yang diperkirakan terjadi sampai April 2018 yang menyebabkan cuaca buruk di NTB, sehingga terjadi hujan lebat disertai petir/kilat.
Untuk itu, kepada seluruh elemen dan lapisan masyarakat untuk selalu waspada disaat bepergian atau keluar rumah. Terutama masyarakat yang berada di pinggir sungai dan daerah perbukitan.
"Berhati-hati dalam berkendara karena curah hujan sangat tinggi, jalanan licin dan mengaburkan pandangan," pesannya.
Selain itu, pihaknya juga berharap kepada masyarakat NTB turut bersama menjaga lingkungan dengan bergotong royong membersihkan sungai, drainase, parit dan tidak lagi membuang sampah sembarangan.
Kepada penanggung jawab di lingkungan masyarakat, seperti kepala lingkungan, ketua RT/RW, kelurahan, kecamatan serta pemerintah kota dan kabupaten diminta proaktif melakukan pendataan titik rawan/krisis banjir, longsor, pohon tumbang, dan kebakaran di lingkungan masing masing.
Termasuk memperhatikan kebersihan lingkungan atau di rumah nasing masing, membuang kaleng kaleng plastik yang tidak berguna untuk mencegah berkembangnya jentik jentik nyamuk demam berdarah.
Masyarakat untuk melakukan gerakan penghijauan dengan menanam pohon tanaman keras baik yang bermukim areal perbukitan dan halaman masing masing dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi lahan demi memelihara kelestarian lingkungan.
"Kalau memang terjadinya banjir dan longsor dan segera melaporkan ke pihak terkait sesegera mungkin, menghubungi nomor telepon BPBD 0370 646972," katanya.