REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) pada 2018 akan menyalurkan KPR Subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi sebanyak 42.326 unit rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dana yang disalurkan sebesar Rp 4,5 triliun terdiri Rp 2,2 triliun berasal dari DIPA dan Rp 2,3 triliun dari optimalisasi pengembalian pokok.
Menteri Pupera Basuki Hadimuljono mengatakan, keberhasilan penyaluran KPR subsidi FLPP bukan hanya diukur dari besarnya kredit yang tersalurkan, tapi juga kualitas rumah subsidi yang dibangun pengembang, sehingga keluhan konsumen bisa diatasi dengan baik.
"Kedepan saya ingin konsumen lebih dilindungi. Saya bertanggung jawab untuk melindungi konsumen apalagi KPR FLPP, karena ada uang rakyat di sana," katanya melalui siaran resmi yang diterima, Jumat (22/12).
Ia melanjutkan, tahun depan akan ada 40 bank pelaksana terdiri dari enam bank nasional dan 34 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Angka ini meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya 33 bank.