Jumat 22 Dec 2017 12:54 WIB

Partai Golkar Diminta Pilih Ketua DPR Bersih

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Airlangga Hartarto resmi menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Munaslub Golkar, Rabu (20/12).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Airlangga Hartarto resmi menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Munaslub Golkar, Rabu (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Partai Golkar akan memilih pengganti posisi Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov), yang kini menjadi tersangka kasus korupsi KTP-el. Namun, Ketua Umum Partai Golkar terpilih Airlangga Hartanto menggaungkan slogan 'Golkar Bersih!', sehingga diharapkan pengganti Setnov harus bersih.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengutip hal menarik dari Ketum Partai Golkar yang baru soal 'Golkar Bersih!' sehingga ia menginginkan Golkar memilih orang yang sesuai dengan visinya tersebut. "Itu artinya beliau tidak mungkin dengan visi bersihnya, menunjuk atau mengajukan calon Ketua DPR RI yang tidak bersih," papar dia usai menghadiri acara sosialisasi empat pilar di Yayasan Alfida, Bengkulu, Kamis (21/12).

Pada prinsipnya seperti diatur dalam Undang-Undang MD3, karena Setnov berasal dari Partai Golkar, otomatis pengganti Setnov untuk menduduki Ketua DPR RI tentu harus berasal dari Partai Golkar juga, adalah hak Partai Golkar untuk mengusulkan pengganti Setnov.

HNW meyakini masih banyak kader yang bersih dari Partai Golkar. Karena semua pihak menunggu, dan para anggota DPR lainnya akan membahas hal itu. "Jadi kita serahkan kepada Golkar untuk menentukan siapa yang menjadi ketua DPR RI yang baru," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu.

HNW juga bercerita tentang sosok Jenderal besar pertama Indonesia yang juga seorang pimpinan Muhammadiyah di Cilacap, kemudian jadi guru sekolah Muhammadiyah, kemudian jadi santri. Dia adalah Jenderal Sudirman. Dimana cara kepemimpinannya sangat amat dikagumi.

Jenderal Sudirman merupakan penyelamat Indonesia, dan sulit sekali ditangkap. Ajudannya pun sampai heran karena pimpinannya itu adalah orang yang selalu selamat. Hingga akhirnya Jenderal Sudirman membeberkan tiga rahasianya.

Pertama, Jenderal Sudirman selalu suci artinya selalu dalam kondisi sudah berwudhu, jika batal ia akan berwudhu lagi. Kedua, selalu mementingkan shalat tepat waktu. Dan ketiga, selalu ikhlas dalam perjuangannya. "Nilai yang amat sangat Islami," ujar HNW.

Pemimpin memang selalu diharapkan menjadi sosok yang mampu membela umat, dan memberikan suri tauladan yang baik bagi masyarakatnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement