Jumat 22 Dec 2017 14:59 WIB

Fase Erupsi Gunung Agung Belum Usai

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Endro Yuwanto
Warga berkebun dengan latar belakang Gunung Agung menyemburkan asap bercampur abu vulkanis, di Sidemen, Karangasem, Bali, Jumat (8/12).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warga berkebun dengan latar belakang Gunung Agung menyemburkan asap bercampur abu vulkanis, di Sidemen, Karangasem, Bali, Jumat (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANG ASEM -- Status Gunung Agung di Bali masih dalam keadaan awas atau berada di level IV. Belum ada penurunan status mengingat kondisi gunung yang masih bergejolak.

Sekretaris Badan Geologi Badung Antonius Ratdomopurbo menjelaskan, dari catatan grafik, terlihat aktivitas Gunung Agung belum reda. Artinya, sewaktu-waktu gunung bisa saja terjadi erupsi besar lagi.

"Sekarang ini dalam fase erupsi, belum selesai," ujar Antonius kepada Republika.co.id saat ditemui di pos pemantauan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Karang Asem, Jumat (22/12).

Antonius pun mengaku tak bisa memastikan kapan proses erupsi ini akan berakhir. Kondisi itu bisa saja terjadi berbulan-bulan. "Grafik saat ini masih naik turun, belum sepenuhnya reda," ujarnya.

Berdasarkan catatan di pusat pemantau, garis grafik naik ke atas tertinggi pada 27 November 2017. Saat itu terjadi letupan besar yang menyebabkan warga harus diungsikan. Usai tanggal 27 November, grafik menurun, tapi masih naik lagi pada 5 Desember 2017. "Total kapasitas mangkok Gunung Agung mencapai 600 juta kubik, saat ini magma baru 200 juta kubik," kata Antonius.

Namun Antonius tak menampik jika kondisi pada 27 November 2017 cukup menegangkan. Karena kondisi gempa cukup besar dan letupan material sangat banyak.

"Pilihannya cuma dua letusan besar seperti 1963 atau tidak," jelas pejabat yang pernah bertugas di pos pemantang Gunung Berapi di Yogyakarta. Atas dasar itu, ia menambahkan, Basarnas melakukan evakuasi warga. "Kami ini mencegah."

Pantauan Republika.co.id dari pos pemantau pada Jumat pukul 13.30 WIB, kondisi Gunung Agung tertutup oleh awan tebal sehingga tidak bisa terlihat aktivitas melalui pandangan mata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement