Jumat 22 Dec 2017 20:00 WIB

NAMA Foundation Beri Penghargaan pada Pemuda Berprestasi

NAMA Foundation memberikan penghargaan kepada  pemuda Indonesia berprestasi di bidang pemberdayaan masyarakat. Penghargaan tersebut di berikan oleh Manajer Program NAMA Foundation Khalid Alwalid pada acara Closing Ceremony Community Leaders Program yang digelar di Hotel Aston Simatupang Jakarta Selatan, Kamis, ( 21/12).
Foto: dok. KNRP
NAMA Foundation memberikan penghargaan kepada pemuda Indonesia berprestasi di bidang pemberdayaan masyarakat. Penghargaan tersebut di berikan oleh Manajer Program NAMA Foundation Khalid Alwalid pada acara Closing Ceremony Community Leaders Program yang digelar di Hotel Aston Simatupang Jakarta Selatan, Kamis, ( 21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- NAMA Foundation memberikan penghargaan kepada sepuluh orang pemuda Indonesia berprestasi di bidang pemberdayaan masyarakat. Penghargaan tersebut di berikan oleh Manajer Program NAMA Foundation Khalid Alwalid pada acara Closing Ceremony Community Leaders Program yang digelar di Hotel Aston Simatupang Jakarta Selatan, Kamis, ( 21/12). Penghargaan berupa plakat, seritifikat, bingkisan dan dana untuk pengembangan program pemberdayaan.

Sepuluh  pemuda berprestasi tersebut terpilih  sebagai pemenang setelah menyisihkan 438 peserta lainnya dari seluruh Indonesia yang mendaftar sebagai calon peserta Community Leaders Program. Peserta berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Bali, Medan, Lampung, Sumatra, dan Sulawesi. Kegiatan yang telah berlangsung selama hampir dua tahun ini, terselenggara berkat kerja sama antara NAMA, Wafaa Indonesia dan Ghadan Foundation.

Khalid mengatakan, untuk membangun suatu bangsa dibutuhkan banyak pemuda yang memiliki visi ke depan. Oleh karena itu, dia berharap, kegiatan ini mampu mencetak para pemuda yang memiliki visi membangun peradaban. "Kemi berharap, para peserta Community Leaders Program mampu melahirkan lebih banyak pemuda yang mampu membangun tim dan membangun masyarakatnya," katanya dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.

Senada dengan Khalid, Manager Program Ghadn Foundation Muayyid mengatakan, kondisi masyarakat di beberapa negara berkembang masih sangat memprihatinkan. Oleh kerena itu, mereka membutuhkan partisipasi dan uluran tangan para pemuda untuk hadir di masyarakat, membangun lingkungannya, dan memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat.

Direktur Yayasan Wafaa Indonesia Taufik Wijaya mengucapkan terima kasih kepada NAMA dan Ghadn yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi program pemberdayaan masyarakat di Indonesia. “Kontribusi berupa pikiran dan dana bagi pengembangan masyarakat Indonesia merupakan aksi mulia yang patut menjadi panutan, karena banyak orang yang mampu secara financial dan pemikiran, namun hatinya belum tersentuh untuk menularkan kebaikan di masyarakat," katanya.

Taufik  juga mengucapkan terimakasih kepada para peserta Community Leaders Program yang telah meluangkan waktunya selama hampir dua tahun untuk meningkatkan kapasitas diri dan berperan sebagai penggerak masyarakat. Karena, menurutnya, untuk menggerakkan masyarakat dibutuhkan para pemuda tangguh yang memiliki skill dan kemampuan khusus untuk menggerakkan masyarakat.

“Negara Indonesia adalah negara yang besar yang memiliki jumlah kepulauan terbesar di dunia. Karenanya, dibutuhkan peran pemuda dan kerja sama yang kuat antarpemuda untuk membangun masyarakatnya,” tegas Taufik.

Community Leaders Program adalah salah satu program NAMA  Foundation yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pemuda penggerak masyarakat. Setelah mengikuti program ini, para peserta diharapkan mampu mengelola masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka diharapkan mampu melihat berbagai macam permasalahan sosial dan mampu memberikan solusi efektif dan berdampak besar bagi perkembangan masyarakat disekitarnya.

Pelaksanaan Community Leaders Program dibagi dalam beberapa tahap, yaitu rekrutmen, seleksi,  pelatihan,  presentrasi program dan pendampingan. Para peserta yang lulus seleksi mendapatkan pendampingan  intensif selama satu tahun. Dalam pendampingan tersebut, para peserta dibekali berbagai pengetahun, di antaranya: Leadership, Team building, Social intrepreneur, Design thinking, Mengenal struktur masyarakat,  Pemetaan Sosial, Merencanakan Perubahan Sosial dan Pembuatan model bisnis.

Beberapa program peserta yang telah berjalan diantaranya adalah program Ibu Bisa, Rumah Nyeni dan Teacher Academy.  Ibu Bisa adalah  program pembekalan dan peningkatan kapasitas ibu muda yang memiliki kondisi ekonomi lemah. Dengan adanya progam ini diharapkan para ibu muda memiliki pengetahuan dan skill di bidang industri kreatif bernilai  ekonomis, sehingga mampu meningkat derajat kehidupan para ibu.

Rumah Nyeni adalah program pemberdayaan pagi para warga kurang mampu di bilangan Depok dan sekitarnya. Sedangkan Teacher Academy adalah program peningkatan kapasitas guru di Bekasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement