Jumat 22 Dec 2017 22:56 WIB

ASITA Bali Gelar Aksi Bersih Pantai

 Kawasan pantai Mertasari Sanur Bali.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Kawasan pantai Mertasari Sanur Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, SANUR -- Sebagai salah satu bentuk dukunganya terhadap keberlangsungan pariwisata, khususnya di Bali, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) menggelar aksi bersih-bersih pantai.

Kegiatan yang berlangsung pada 17 Desember 2017 lalu di Pantai Mertasari, Sanur, Bali itu dengan melibatkan banyak komunitas pariwisata di Bali. Mulai dari para mahasiswa sekolah pariwisata, serta beberapa komunitas bahkan wisatawan mancanegara sekalipun tidak ketinggalan ikut serta.

"Kita ramai-ramai datang ke Pantai Mertasari untuk memungut sampah sepanjang pantai kurang lebih dua kilometer. Kemudian sampah dikumpulkan dan dibawa oleh petugas yang sudah stand by untuk membawa sampah yang kita kumpulkan," ujar Ketua DPD ASITA Provinsi Bali Ketut Ardana dalam keterangan tertulis, Jumat (22/12).

Semuanya secara sukarela melakukan aksi bersih pantai sambil mengampanyekan pentingnya menjaga lingkungan. Sebab pariwisata sangat erat kaitannya dengan kebersihan, kesehatan, dan melestarikan lingkungan.

Mereka begitu enjoy melakukan aksi tersebut. Sambil aksi bersih-bersih, mereka juga disuguhkan dengan pemandangan pantai yang begitu indah. Salah satu keunikan di Pantai Mertasari, wisatawan dapat melihat momen matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset) dari pantai ini.

"Penguatan lingkungan dan peningkatan kesadaran masyarakat memang harus menjadi salah satu point utama yang diperkuat. Sebab ini menjadi komponen yang membuat peringkat pariwisata Indonesia masih tertinggal," ujar Ketut dalam acara bertajuk "Pesona Pulau Dewata Mertasari Beach Cleaning".

Dikatakan Ketut, menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi bagian dari tanggung jawab ASITA. Sebagai asosiasi yang bergerak di bidang pariwisata, tentunya sangat penting bagi ASITA untuk dapat menyebarkan atau kampanye kebersihan. Sebab pariwisata dan kebersihan sangatlah berkaitan.

"Tidak hanya acara ini, sebelumnya ASITA juga melakukan pemeliharaan mangrove seluas kurang lebih 2 hektare. Dari mulai menanam sampai saat ini tinggi pohon mangrove sudah mencapai 2,5 meter," ujar Ketut.

Lebih jauh ia mengatakan, kegiatan "Clean Up Beach" ini juga sekaligus sebagai kampanye kepada publik bahkan masyarakat dunia bahwa Bali aman. Berbagai lokasi wisata di Bali tidak terpengaruh dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

"Bali tidak aman? Saya tidak setuju dengan itu. Karena gunung itu jaraknya sangat jauh sekali dari pusat kegiatan pariwisata. Kegiatan pusat pariwisata itu ada di Kuta, ada Seminyak, ada Legian, ada Nusa Dua, ada Ubud, ada Buleleng, dan lain sebagainya,” ujar Ketut Ardana.

Ia pun berharap wisatawan tidak terpengaruh dengan berita-berita yang tidak benar terkait Gunung Agung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement